Mohon tunggu...
Yosi Prastiwi
Yosi Prastiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepuluh Bulan

17 September 2022   21:02 Diperbarui: 20 November 2023   22:21 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar dari getty image signature

Sepuluh bulan lalu, seorang perempuan dari  bawah Merapi berbaik hati menjadi ibumu. Mengenyangkan lambung kecilmu dengan kasih sayang Tuhan melalui air susu. Menghentikan tangismu dan tangisku, setelah terpisah semalaman.


Kita memulai hari baru di ruang bayi rumah sakit kota Jogja. Menyusuimu sembari menatap kaca di lantai dua membuatku berteman dengan matahari. Berjemur di sana tidak terlalu buruk untukku. Seorang perawat bahkan menyisir rapi rambutmu. Kelimis. Aku terpesona dan jatuh cinta.


Sayang, lekas sehat ya. Kakak-kakakmu menunggu di rumah. Mereka berkali muncul di layar gawai dan bertanya; kapan adik bayi pulang? Secepatnya, harapku. Kamu pulang setelah empat atau lima hari.


Kita bersama. Menghuni rumah penuh suara. Cinta, tangis, marah, tawa, air mata dan segala emosi. Kamu hadir menyerap habis yang datang. Menjadi manusia.


Kuharap, ingatan ini kelak menghangatkan hatimu saat rapuh. Kakak kesayangan, kakak kesukaan, kakak favorit dan yang tercinta. Kamu punya semua yang dibutuhkan dunia.  
 


Sepuluh bulan, Nak. Mari kita hitung sisanya sampai akhir.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun