Mohon tunggu...
Yosi Prastiwi
Yosi Prastiwi Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mencari Tuhan Semalam

13 Agustus 2022   08:26 Diperbarui: 13 Agustus 2022   08:37 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan hari hari di rumah terasa sepi sekali. Celotehan setengah lusin anak- jika seekor kucing ikut dihitung tentu saja, memang ramai raya. Tapi tak cukup hangat menghidupkan yang padam.

Mau kemana kita lari. Sedang semua tamasya di luar sana tak cukup menghibur diri. Sebab lelah kita sebenarnya di hati. Pada batin yang menelan kehidupan bulat-bulat. Kita duduk seorang diri. Tak sanggup berbagi.

Lalu kita tidur memeluk tubuh payah yang ingin berteriak. Lepaskan aku!
Kita diam tak mendengar. Melupakan semua lara dalam gelap. Berdoa esok fajar, semua luka terobati. Air mata menyusut dan berhenti.

Tapi kita mengulang hari yang sama. Ratusan hari. Ribuan hari. Masehi. Yang kosong lagi alpa.

Sampailah kita pada malam ketika Tuhan membangunkan Muhammad.

Wahai orang yang berselimut. Bangunlah pada malam hari, kecuali sebagian kecil.*

Maukah kita tetap memilih sepi?
Sedang berdiri di malam hari mengisi jiwa-jiwa manusia.

*QS Muzammil : 2 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun