Mohon tunggu...
Joshephine Maretta
Joshephine Maretta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Ilmu Komunikasi ✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kamis Pahing di Jogja

19 Desember 2020   00:45 Diperbarui: 19 Desember 2020   01:05 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hzaq-ostar2.blogspot.com

Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga terdapat banyak keragaman budaya yang unik. Dengan adanya banyak perbedaan antara budaya yang satu dan yang lain menyebabkan masyarakat Indonesia harus bisa saling menghargai satu sama lain. Setiap daerah memiliki kebudayaannya masing-masing, begitu juga dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu kebudayaan yang unik dari kota pelajar tersebut adalah penggunaan pakaian adat setiap hari Kamis Pahing. Kamis Pahing merupakan salah satu peringatan hari kelahiran dalam kalender Jawa setiap 35 hari sekali. Bagi orang Jawa, kemungkinan kata legi, pon, pahing, wage, dan kliwon pasti sudah tidak asing lagi untuk didengar.

Beberapa kata tersebut termasuk dalam weton pada Primbon Jawa. Primbon digunakan sebagai pedoman untuk menentukan sikap dalam setiap tindakan yang dilakukan di kehidupan sehari-hari oleh orang Jawa. Hal ini menunjukkan adanya tradisi dan kebudayaan Jawa yang masih dilestarikan dan bahkan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Jawa.

Setiap kamis pahing di kota Yogyakarta, seluruh pelajar dan pegawai negeri sipil diwajibkan menggunakan pakaian khas kota Yogyakarta, yakni kebaya bagi perempuan dan surjan bagi laki-laki. Dalam menggunakan pakaian adat tersebut terdapat ketentuannya yang harus ditaati oleh seluruh masyarakat Yogyakarta.

Ketentuan tersebut adalah masyarakat dilarang menggunakan surjan yang bermotif bunga dan jarik yang memiliki motif parang besar. Lebih tepatnya, peraturan tersebut berlaku ketika Keraton sedang mengadakan acara atau perayaan. Pada waktu tersebut, masyarakat tidak boleh menggunakan pakaian adat dengan motif yang serupa. Hal ini dikarenakan motif tersebut seharusnya hanya digunakan oleh keluarga Keraton. 

Namun, apabila digunakan di luar acara Keraton, tentu saja tidak menjadi masalah dan masyarakat boleh untuk menggunakannya. Budaya ini termasuk unik dan pastinya ada alasan tersendiri mengapa setiap hari Kamis Pahing, seluruh masyarakat terutama pelajar dan pegawai negeri sipil diwajibkan menggunakan pakaian adat tradisional Yogyakarta.

Berdasarkan artikel milik Tempo.co, alasan Kamis Pahing dipilih sebagai hari yang spesial karena Kamis Pahing bertepatan dengan hari berdirinya Keraton Yogyakarta. Oleh sebab itu, sebagai bentuk menjaga keistimewaan kota Yogyakarta dan melestarikan budaya dari leluhur maka diberlakukan kegiatan Kamis Pahing tersebut (Tarigan, 2019).

Dengan adanya kebiasaan tersebut, membuat masyarakat Jogja menjadi tidak melupakan budaya yang ada. Budaya yang dilakukan setiap Kamis Pahing tersebut sesuai dengan pembahasan komunikasi antar budaya mengenai identitas budaya. Menurut Samovar, identitas sosial dapat berdasarkan kependudukan geografis, peran yang dilakukan, keanggotaan dalam organisasi formal maupun informal, pekerjaan, dan kelompok yang memiliki stigma (Samovar, dkk., 2013, h. 217).

Melihat budaya Kamis Pahing menunjukkan identitas sosial warga Yogyakarta yang berusaha melestarikan budaya Yogyakarta dan juga berusaha menjaga keistimewaan yang dimiliki oleh Daerah Istimewa Yogyakarta.

Selain menunjukkan identitas sosial, budaya Kamis Pahing juga menunjukkan adanya identitas etnis atau ethnic identity. Dalam Samovar dijelaskan bahwa identitas etnis berasal dari berbagi warisan, sejarah, tradisi, nilai, perilaku serupa, wilayah geografis asal, dan dalam beberapa kasus termasuk bahasa (Samovar, dkk., 2013, h. 218).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun