Mohon tunggu...
Yoshi Hervandar
Yoshi Hervandar Mohon Tunggu... Buruh - Suka Perdamaian

Habib Rizieq adalah titisan Soekarno, orasinya membangkitkan semangat, mendengarnya membangkitkan nasionalisme

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Dibilang Presiden, Cebong Kejang-kejang Tuding Media Dibayar

6 Januari 2020   16:27 Diperbarui: 6 Januari 2020   17:06 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cebong kena tegur Pemred Kompas--tangkapan layar pribadi

Akun-Akun Cebong yang bertugas membuat tuduhan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan semakin hari makin membabi buta. Bukan hanya ingin merusak reputasi Anies, kini mereka juga berniat merusak kredibilitas media-media besar yang selalu terdepan mengawal jalannya demokrasi di Indonesia.

Sebut saja akun @Kurawa atau yang menamai dirinya Rudi Valinka. Tanpa mempunyai bukti yang kuat dan hanya melakukan penggiringan opini warganet, ia tidak segan menjatuhkan marwah media nasional seperti: Kompas.com, Detik.com, Liputan6.com, dan Kumparan.com. Hingga apa yang dia tudingkan menjadi sebuah trending 'buatan' di Twitter, sangat memalukan.

Secara keji @Kurawa telah menuduh media-media tersebut telah dibayar ratusan juta oleh Gubernur Anies Baswedan.

"Diketawain sama orang advertising media neh, Gabener briefing beritanya serupa gini : Jorok banget caranya guyur ratusan juta beli berita disemua media online kagak mutu gini," cuit @kurawa seraya mengunggah tangkapan layar dari empat media di atas.

Hanya Karena media-media nasional itu memuat kegiatan Gubernur Anies Baswedan yang melakukan kerja bakti bersama masyarakat Jakarta Timur membersihkan lingkungan pasca banjir dan ada warga yang berseru bahwa Anies Gubernur rasa Presiden, dengan seenaknya mereka melayangkan tuduhan hina: Media Bayaran, pada ke-empat media tersebut.

Sungguh miris pemikiran dan kelakuan para cebong. Mereka mengira media nasional dengan kredibilats  tinggi dapat disuap seperti halnya website abal-abal seword.com yang setiap hari memproduksi tulisan hoax dan kebencian terhadap Gubernur Anies Baswedan.

Kompas telah dengan sangat tegas menegur dan membantah tuduhan keji tersebut, begitu pula dengan Kumparan. Pemimpin Redaksi kompas.com Wisnu Nugroho menampik tudingan sesat itu.

"Pertama-tama klarifikasi soal data yang jadi dasar tuduhannya, karena sejauh saya tahu, tidak benar tuduhan itu," kata Wisnu.

Sementra itu Kumparan meminta cuitan @Kurawa mecabut tuduhan itu dan akan menempuh langkah lanjutan.

"Kumparan mendesak akun @Kurawa mencabut tuduhan tersebut dan membuat permintaan maaf terbuka kepada kami dalam waktu 24 jam terhitung setelah cuitan ini kami buat," begitu bunyi rilis Kumparan lewat akun Twitter resmi @kumparan pada Ahad malam, 5 Januari 2019.

Pada dasarnya apa yang telah dilakukan para cebong ini sudah kelewatan. Karena mereka bertugas mejelek-jelekkan Gubernur Anies Baswedan lalu mereka tidak segan melukai media atau pers yang menjadi pilar ke-4 demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun