Mohon tunggu...
Yosia Kristi
Yosia Kristi Mohon Tunggu... Musisi - mahasiswa

uksw

Selanjutnya

Tutup

Foodie

{Kreanova} Mengulik Segudang Manfaat sukun Sebagai Bahan Olahan Pangan

29 November 2021   00:12 Diperbarui: 29 November 2021   00:18 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukun atau dengan nama latin Artocarpus altilis merupakan komoditas tanaman pangan dari daerah New Guinea Pasifik yang berkembang ke Malaysia dan Indonesia.

 Buah sukun berbentuk bulat menyerupai buah melon dengan berat 1,5-4 kg. Kulitnya berwarna hijau muda sampai kuning kecoklatan, dengan ketebalan kulit sekitar 1-2 mm. 

Permukaan kulit buahnya kasar dan nampak dipenuhi seperti duri tetapi tidak tajam. Daging buah berwarna putih, putih kekuningan dan kuning tergantung jenisnya, tekstur buahnya sedikit keras. 

Rasa dari buah sukun ini cukup manis dan beraroma unik. Sukun memiliki dua jenis, yaitu sukun yang berbiji dan sukun tanpa biji. 

Di Indonesia buah sukun memiliki berbagai nama daerah, di Nias disebut suku,  di Rote disebut suu uek, di Gorontalo disebut amu, di Aceh disebut sakon.

Sukun memiliki peluang menjadi alternatif pangan dalam upaya menunjang ketahanan pangan. Sebagai bahan pangan alternatif, buah sukun memiliki kelebihan yaitu waktu panen yang cukup panjang. Saat musim kemarau, bahan pangan lain mengalami masa paceklik, lain halnya dengan pohon sukun yang tetap berbuah. 

Jarang sekali buah sukun terserang hama dan penyakit yang membahayakan membuat buah ini sangat mungkin untuk dibudidayakan. Buah ini cukup populer dikalangan masyarakat, terutama di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Orang Eropa mengenal buah sukun sebagai "buah roti" karena teksturnya yang menyerupai roti setelah dimasak. Sukun dapat dipanen sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari -- Februari (panen raya) dan bulan Juli -- Agustus (panen susulan). Pohon sukun mulai berbuah pada umur 5-7 tahun dan akan terus berbunga sampai umur 50 tahun.

Tanaman pangan yang biasa dikonsumsi masyarakat adalah beras, jagung atau singkong. Beras menempati posisi pertama sebagai bahan pangan utama dibandingkan jenis pangan lainnya, sehingga tuntutan masyarakat akan kebutuhan beras harus terpenuhi. 

Sayangnya peningkatan permintaan ini tidak diimbangi dengan ketersediaan beras dalam negeri, dan mengharuskan impor beras untuk mencukupi kebutuhan. Sementara itu sumber karbohidrat lain seperti aneka umbi dan buah seperti sukun belum dimanfaatkan secara optimal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun