Mohon tunggu...
Yoshi Akbar
Yoshi Akbar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Planet Baru: "Planet Cyber"

24 November 2017   00:01 Diperbarui: 24 November 2017   03:37 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Tak bisa dipungkiri akhir-akhir ini kehidupan manusia seolah olah telah berpindah dari dunia nyata menuju dunia siber atau bahasa kerennya "cyber" dengan gadget sebagai pintu portal untuk masuk ke "planet cyber".

Diawali dengan adanya internet yaitu system global yang menghubungkan jaringan computer menggunakan internet protocol suite untuk mempertemukan alat komunikasi seperti telfon genggam maupun computer di seluruh dunia. Dengan adanya internet, manusia di belahan dunia ini dipertemukan melalui fasilitas di dalam internet seperti layanan surat elektronik, e-commerce, e-banking, e-learning, e-government, internet relay chat(aplikasi chatting), dan voice over internet protocol/VOIP yang popularitasnya telah mengalahkan layanan telepon konvensional. Tidak hanya itu, media sosial dan media massa di internet juga mempertemukan peristiwa dan manusia di seluruh dunia.

Di dalam planet cyber, media sosial adalah negara terpadat. Mengapa media sosial? Pasalnya media sosial akhir-akhir ini sudah digunakan oleh segala kalangan, bahkan tukang becak pun sudah mempunyai Instagram. Media sosial bagi masyarakat bisa menjadi hal positif atau negatif, bisa meraup untung atau mendapat kerugian, bisa mendapat informasi baru atau malah ditipu oleh informasi hoax. 

Manusia bijak tentunya menggunakan media sosial untuk hal-hal positif seperti kerja kelompok, berbincang-bincang dengan teman, menghubungi keluarga, dan kegiatan positif lainnya tanpa memercikan api provokasi untuk menghujat, membenci, memfitnah individu maupun kelompok satu sama lainnya. Munculnya api provokasi di media sosial tentu akan berdampak munculnya konflik pada dunia nyata, entah individu antar individu, individu dan kelompok bahkan yang lebih mengerikan yaitu kelompok dan kelompok.

Media massa di internet juga adalah negara yang padatnya tidak kalah dengan negara media sosial. Masuknya umat manusia pada era global juga membuat media massa non internet seperti koran dan berita pada televisi sebagian besar migrasi ke media sosial di internet. Timbulnya provokasi yang mengacu pada membenci, mendiskriminasi, maupun menyebar isu hoax pada media massa di internet dampaknya akan jauh lebih besar dibandingkan pada media massa konvensional. Mengapa dampaknya akan jauh lebih besar? Pertama, media massa di internet bersifat sangat terbuka bisa diakses oleh seluruh umat manusia dengan syarat mempnyai akses internet. 

Kedua, internet bersifat global oleh karena itu jika timbul suatu provokasi tentunya tinggi kemungkinan global juga manusia terprovokasi oleh isu-isu yang dilontarkan manusia-manusia tidak bertanggung jawab. Sama halnya dengan media sosial, jika itu terjadi maka akan terjadi juga konflik di dunia nyata. Bisa kita lihat pada kasus yang beredar di Indonesia seperti saat Panglima TNI ditolak ke AS banyak sekali opini-opini yang mengandung provokasi di media massa. Hal itu jika tidak ditanggapi dengan pikiran jernih tentunya akan menimbulkan perpecahan antara Indonesia dengan AS.

Dengan migrasi itu dunia semakin terasa terbagi dua masalah demi masalah pun semakin terbagi dua dunia di dunia nyata dan dunia cyber.

Tetapi tidak usah khawatir, di planet cyber juga terdapat juga penolong-penolong yang dapat mencegah dan menolong kita dari isu-isu provokasi yang menjerumuskan kita kedalam jurang konflik. Dengan kita  bisa memilah-milah informasi menanggapi suatu hal dengan pikiran jernih tentunya planet cyber menjadi berguna bagi kehidupan kita sendiri bukan malah mencelakakan. Mari hidup di Planet Cyberdengan damai! Say no to negative provocoation!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun