Mohon tunggu...
YOSERIZAL. S.Pd
YOSERIZAL. S.Pd Mohon Tunggu... Penulis - politik dan bisnis

Biarkanlah dirimu dibentuk oleh tarikan yang kuat dari sesuatu yang kamu cintai. -Rumi-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengingat Pesan SBY, Jangan Benturkan Islam dengan Pancasila

2 Juni 2020   12:56 Diperbarui: 2 Juni 2020   17:39 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dalam suasana memperingati hari Pancasila. Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah berpesan, 'masyarakat tidak boleh membenturkan antara agama Islam dengan Pancasila.' Karena Indonesia adalah negara besar yang memiliki berbagaimacam suku, budaya dan agama maka SBY mengatakan Pancasila merupakan dasar pemersatu perbedaan tersebut.

Ketika berpidato di JCC, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu 9 Juni 2018 yang silam, SBY mengingatkan makna sila kelima. Salah satu dimensi keadilan dalam kehidupan yaitu keadilan sosial. Bangsa kita harus paham dan menghayati dalam berkehidupan bagaimana menerapkan falsafah keadilan sosial bagi seluruh rayat Indonesia. Tidak hanya menjunjung tinggi keadilan tetapi juga mengaitkan antara keadilan terhadap kehidupan bersosial.

Karena antara keadilan dan sosial adalah dimensi yang saling menguatkan, atas dasar pemahaman itu dengan tegas SBY mengajak, janganlah membentur-benturkan Islam dengan Pancasila. Jangan, juga membenturkan Pancasila dengan agama lain.

Sebagai bagian dari warga negara yang taat beragama, secara pribadi SBY menjalankan Pancasila sekaligus menjalankan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pemahaman SBY antara Islam dan Pancasila sama-sama bicara dan mengatur tentang keadilan sosial. Secara gamblang, SBY juga meyakini yang ada dalam hati pikian saudara-saudaranya kaum muslim dan muslimat juga sama dengan hati dan pikiran SBY.

Presiden RI ke-6 itu juga meminta, untuk mewujudkan sila kelima agar tidak ada yang makmur sendiri, tetapi semua diminta untuk saling membantu satu sama lainnya. Jangan kaya makmur sendiri, jangan hanya kekayaan dan kemakmuran ini dinikmati oleh kelompok tertentu saja. Apalagi jika mereka tidak mau berbagi dan sama sekali tidak memiliki kesetiakawanan sosial, jangan lah yang kuat hanya ingin menang sendiri.

Pesan untuk pemerintah di hari Pancasila. Dua hal yang sangat fundamental. Pemerintah memiliki kewajiban untuk mengurangi angka kemiskinan disamping pemerintah juga harus menahan ketimpangan sosial agar tidak semakin melebar.

Untuk menjawab persoalan ini, SBY memberikan solusi yang sangat sederhana untuk diupayakan. Keseimbangan, yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah menyeimbangkan pembangunan sumber daya manusia dengan pembangunan infrastruktur. Kebijakan pemerintah juga harus peka terhadap rakyat miskin. Tujuannya agar negara memastikan rakyat Indonesia dapat hidup sejahtera dan makin makmur.

Dan tidak lupa, untuk kader Partai Demokrat yang SBY banggakan. SBY meminta kader Partai Demokrat memastikan program kebijakan dan pembangunan di wilayahnya agar memprioritaskan pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan.

Untuk kader Partai Demokrat yang sedang mengemban amanah rakyat di DPR dan DPRD, agar benar-benar membuat anggota masyarakat makin sejahtera.

"Tolong diingatkan terus menerus, kalau semua kader menjalankan amanat rakyat, berarti bersedekah, meski, tidak pakai atribut, kita Pancasila dan Islam."

Demikian pesan-pesan SBY yang masih sangat relefan untuk diterapkan hari ini dan di hari-hari mendatang. Semoga kita semuanya bisa menerapkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

YOSERIZAL: Pengamat Sosial & Budaya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun