Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mengulik "Jalan Gaduh" ala Superlig Turki

11 April 2025   00:25 Diperbarui: 11 April 2025   04:15 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Eks pelatih AS Roma yang kini jadi juru taktik Fenerbahce, Jose Mourinho. (Instagram Ofisial Fenerbahce @fenerbahce via Tribunnews.com)

Musim 2024-2025 menghadirkan satu cerita tak biasa di Superlig Turki, yakni kedatangan Jose Mourinho sebagai pelatih Fenerbahce. Sebenarnya, kedatangan pelatih asal Portugal ini cukup mengejutkan, karena Fenerbahce dan Superlig Turki bukan tipikal klub dan liga yang biasa jadi pilihan berkariernya.

Seperti diketahui, sejak meraih gelar Liga Champions bersama FC Porto tahun 2004, Mou terbiasa beredar di klub-klub Liga Inggris, Italia dan Spanyol. Ketiganya adalah liga-liga yang konsisten berada di peringkat empat besar UEFA. 

Level ini jelas berbeda dengan Superlig Turki. Berdasarkan rilis resmi UEFA per musim 2023-2024, tepat sebelum eks pelatih Real Madrid itu datang, liga yang biasa didominasi trio raksasa klasik Besiktas-Fenerbahce-Galatasaray itu duduk di peringkat 9 dari total 55 liga anggota UEFA. 

Meski belum berada di level top, liga di negara bernama resmi Turkiye ini terbilang cukup berkembang. Sejak awal tahun 2000-an, Besiktas, Fenerbahce, dan Galatasaray, sang trio raksasa klasik dari Istanbul, bergantian tampil di kompetisi antarklub Eropa. Galatasaray bahkan pernah juara Piala UEFA (kini Liga Europa) dan Piala Super Eropa tahun 2000.

Di level antarnegara, Timnas Turki sukses meraih medali perunggu Piala Dunia 2002 dan menjadi semifinalis Euro 2008. Prestasi itu belakangan bertambah, setelah Ay-Yldzllar mencapai perempatfinal Euro 2024, di bawah arahan pelatih Vincenzo Montella. 

Jose Mourinho, pelatih Fenerbahce (Goal.com)
Jose Mourinho, pelatih Fenerbahce (Goal.com)

Sebenarnya, Superlig Turki sudah menjadi destinasi para bintang senior sejak era 2000-an. Nama-nama sekaliber George Hagi (Rumania), Roberto Carlos (Brasil), Didier Drogba (Pantai Gading), Luis Nani (Portugal), Lukas Podolski (Jerman) sampai Robin Van Persie dan Wesley Sneijder (Belanda) pernah singgah di sini.

Baca juga: Mulai Grogi, Reds?

Di dekade terkini, giliran Mesut Ozil (Jerman), Hakim Ziyech (Maroko), Edin Dzeko (Bosnia), dan Mauro Icardi (Argentina), Alex Oxlade-Chamberlain (Inggris), dan Ciro Immobile (Italia) yang meramaikan Superlig Turki. Kehadiran mereka juga membuat "Intercontinental Derby" antara Galatasaray vs Fenerbahce, dan pertarungan trio raksasa klasik kota Istanbul jadi semakin semarak.

Keberadaan pemain bintang senior ini, juga diikuti dengan kedatangan beberapa pelatih top dunia. Sebelum Jose Mourinho, Superlig Turki sudah pernah kedatangan nama-nama sekaliber Vicente Del Bosque (Spanyol), Zico (Brasil), Frank Rijkaard (Belanda), dan Roberto Mancini (Italia). Timnas Turki bahkan pernah juga dilatih Guus Hiddink (Belanda).

Meski sekilas hanya terlihat berdampak jangka pendek, hasil dan proses yang sejauh ini berjalan justru menunjukkan sebaliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun