Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Habis Qatar Terbitlah Arab Saudi

9 Juni 2023   23:24 Diperbarui: 9 Juni 2023   23:28 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal sepak bola di Timur Tengah, ada dua negara yang belakangan menggeliat, yakni Qatar dan belakangan Arab Saudi. Tujuan akhirnya kurang lebih mirip, tapi pendekatannya cukup berbeda.

Dari kedua negara kaya ini, Qatar sudah lebih dulu menarik bintang-bintang veteran. Sejak awal 2000-an hingga kini, liga Qatar sempat menjadi destinasi beberapa bintang veteran sebelum pensiun.

Mulai dari Gabriel Batistuta (Argentina), Frank dan Ronald De Boer (Belanda), sampai Samuel Eto'o (Kamerun) dan Xavi Hernandez (Spanyol) pernah bermain di sini.

Di dalam negeri, kedatangan para bintang ini juga menjadi titik awal pembangunan Aspire Academy yang sempat bekerjasama akademi La Masia milik Barcelona. Dari akademi inilah, kerangka tim juara Piala Asia 2019 tercipta.

Meski berdampak tak terlalu signifikan  pada awalnya, kedatangan para bintang ini menjadi pijakan awal untuk manuver selanjutnya, yakni membangun jejaring di kalangan atas, dan membuat nama Qatar familiar di telinga pecinta sepak bola dunia.

Dimulai dari akuisisi PSG yang dipimpin Nasser Al Khelaifi, negara kecil di Teluk Persia ini lalu menjadi lebih dikenal luas, dan pada puncaknya mampu menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 plus Piala Asia 2023.

Kesuksesan Qatar ini lalu coba ditiru Arab Saudi, dengan mendatangkan pemain bintang sekelas Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan N'Golo Kante ke Liga Saudi.

Meski tahapnya mirip seperti langkah awal  di Qatar, skala Arab Saudi jauh lebih masif. Dengan gelontoran dana sangat besar sejak awal, ada upaya untuk coba melakukan akselerasi.

Terbukti, selain menawarkan paket gaji ratusan juta euro untuk menarik para pemain bintang, pemerintah negara terluas di Asia Barat itu  juga membangun jejaring sepak bola di Eropa, dengan lebih dulu membeli klub Newcastle United (Inggris).

Jadi, berbeda dengan Qatar yang menapak prestasi level Asia sebagai pijakan awal, Arab Saudi berambisi membidik level dunia, dengan salah satunya menjadikan Liga Saudi salah satu kompetisi kelas dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun