Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Masterchef Indonesia, Lain Dulu Lain Sekarang

14 Februari 2023   12:29 Diperbarui: 14 Februari 2023   12:42 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bicara soal acara memasak di televisi nasional, Masterchef Indonesia mungkin jadi satu acara yang punya konsep unik, karena menampilkan satu kompetisi, dengan melibatkan chef dan beragam bintang tamu, yang menempa kemampuan memasak kontestan dari beragam latar belakang. 

Ada yang memang  berpengalaman, ada yang tidak sama sekali, bahkan sempat ada juga kompetisi serupa untuk anak-anak.

Keberagaman ini, ditambah beragam konsep tantangan yang hadir, membuatnya tidak membosankan. Beragam istilah teknis dapur dan masak juga membuatnya terasa bergizi, karena bisa sedikit menambah wawasan.

Kalaupun tidak paham betul artinya, paling tidak kita bisa sedikit menyadari, ruang dapur jauh lebih kompleks dari kelihatannya, bahkan punya sisi keras yang kadang merontokkan mental.

Sebuah edukasi paket lengkap, yang belakangan jarang ada, khususnya saat rating, sensor berlebihan, dan sisi "alay" jadi warna cukup dominan di televisi nasional.

Kombinasi ini membuat Masterchef Indonesia jadi satu tayangan yang layak dinanti. Kalaupun tidak rutin ditonton langsung via televisi, ada banyak cuplikan video di YouTube yang bisa ditonton di lain waktu.

Sebenarnya, sempat ada juga "Hell's Kitchen", program sejenis dengan suasana lebih "keras" dan realistis, layaknya di dapur restoran kelas atas. Hanya saja, masa edar acara ini tidak terlalu awet, karena menghilang saat sensor di televisi nasional mulai berlebihan.

Kembali ke Masterchef Indonesia, acara ini, dengan berbagai dinamika dan bumbunya, memang jadi satu alternatif paket hiburan menarik. Terlepas dari gaya keinggris-inggrisan yang kadang masih muncul dan agak kurang enak didengar, acara ini masih jauh lebih layak dinikmati, ketimbang drama absurd khas negeri dongeng, yang versi sinetron maupun versi nyatanya sama-sama ruwet.

Tapi, seiring berjalannya waktu, terdapat dua pergeseran yang membuat acara ini terasa aneh, seperti masakan kelebihan bumbu.

Pertama, bumbu unsur komedi yang awalnya hanya sesekali muncul, semakin kesini semakin berlebihan. Alhasil, acara memasak ini jadi satu pabrik "meme" yang sangat rajin menghasilkan "meme" viral atau stiker "emoticon" lucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun