Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool, untuk Dinikmati, Bukan untuk Diharapkan

9 Februari 2023   23:52 Diperbarui: 9 Februari 2023   23:56 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas adalah satu pendapat saya, soal kiprah Liverpool musim ini. Seperti diketahui, setelah nyaris meraih empat gelar musim lalu dan meraih Community Shield di awal musim 2022-2023, performa Mohamed Salah dkk tampak berantakan.

Jangankan menjadi pesaing gelar juara Liga Inggris, masuk 4 besar saja masih kesulitan. Lini depan tumpul, lini tengah kurang bensin, dan lini belakang bocor. Ditambah lagi, pemain cedera datang silih berganti.

Untuk fans yang baru menyukai The Reds sejak 2019, mungkin musim ini akan terlihat seperti mimpi buruk. Bagaimana mungkin sebuah tim yang sudah meraih semua trofi bisa terjun bebas secepat ini?

Tapi, sebagai fans yang "kecantol" di sini gara-gara nonton aksi Michael Owen saat Piala Dunia 2002, kekacauan seperti ini sebenarnya bukan hal baru.

Saat juara Liga Champions 2005 saja, performa Si Merah juga bisa dibilang ambyar. Kalah di final Piala Liga, gagal finis di zona Liga Champions, dan masuk kotak di Piala FA.

Bukan cuma itu, Steven Gerrard dkk juga merelakan pemenang Ballon D'Or macam Michael Owen pergi ke Real Madrid, dengan ditukar tambah Antonio Nunez, seorang gelandang spesialis cadangan.
Benar-benar kacau.

Untungnya, sepak bola masih berbaik hati menghadirkan Keajaiban Istanbul. Kalau tidak, pasti bakal jadi lelucon. Sudah nol gelar, performa seadanya, dilangkahi Everton juga di Liga Inggris.

Situasi lebih suram dari musim 2022-2023 juga sempat hadir, dalam rentang waktu tahun 2009-2016. The Kop juga sempat terancam bangkrut tahun 2010, andai FSG tidak membeli Klub.

Pada periode ini, jangankan juara, lolos ke Liga Champions saja hanya sekali, itupun langsung tersingkir di fase grup. Pemain top macam Fernando Torres dan Luis Suarez memang sempat hadir, tapi ketika mereka hanya diganti dengan Mario Balotelli dan Andy Carroll yang flop, plus Daniel Sturridge yang langganan cedera, kita semua tahu apa hasilnya.

Satu-satunya trofi yang datang cuma Piala Liga. Selebihnya, Liverpool hanya sebuah tim bermental "Robin Hood": bagus saat menghadapi tim besar, tapi sering kacau saat menghadapi tim kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun