Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menuju Periode Supersibuk di Liga-Liga Top Eropa

29 September 2022   13:41 Diperbarui: 29 September 2022   13:45 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah jeda internasional selesai, pada akhir pekan ini, liga-liga top Eropa akan kembali bergulir. Sebuah rutinitas yang umum dalam sepak bola.

Tapi, untuk tahun ini, situasinya lumayan berbeda dari biasanya. Ada jadwal padat, kalau tidak boleh dibilang "jadwal gila" hingga seminggu menjelang kick off Piala Dunia 2022 pada 18 November mendatang.

Disebut demikian, karena sepanjang bulan Oktober saja, kebanyakan klub akan menjalani 6-9 pertandingan ditambah 3-4 pertandingan di paruh awal bulan November. Angka ini sudah mencakup pertandingan di liga, piala domestik (misal Carabao Cup), dan kompetisi kontinental, seperti Liga Champions dan Liga Europa.

Jadwal padat ini tentu menyenangkan buat pecinta sepak bola, karena akan ada banyak sajian menarik, termasuk El Clasico di pertengahan bulan Oktober. Boleh dibilang, ini adalah "hidangan pembuka" sebelum menonton Piala Dunia 2022.

Tapi, kalau melihat situasinya, "jadwal gila" ini adalah awal dari periode supersibuk sepanjang musim 2022-2023. Maklum, setelah Piala Dunia 2022 selesai, hanya ada jeda kurang lebih seminggu di periode Natal.

Liga Inggris akan memulai lagi kompetisi di periode "Boxing Day"(26 Desember) seperti biasa, disusul Ligue 1 Prancis (28 Desember) dan Spanyol (31 Desember).

Selain ketiganya, ada Bundesliga Jerman dan Liga Italia yang memulai lagi kompetisi setelah tahun baru. Tapi, bayangan jadwal padat juga masih ada setelah ini, dan akan semakin padat jika klub bisa melaju jauh di piala domestik atau kontinental.

Secara khusus, klub-klub lnggris juga masih punya tabungan jadwal laga tunda, karena masa berkabung nasional di Inggris, menyusul wafatnya Ratu Elizabeth II, 8 September 2022 silam.

Itu masih belum termasuk jeda internasional FIFA bulan Maret mendatang. Luar biasa padatnya.

Bagi mereka yang menyukai "situasi normal", jadwal superpadat ini mungkin terlihat agak menjengkelkan, karena terkesan kacau, penuh tekanan, dan rawan potensi cedera.

Sebaliknya, periode supersibuk ini akan jadi satu hal menarik, khususnya bagi mereka yang menyukai kejutan atau dinamika. Kebetulan, peluang terjadinya kejutan cukup terbuka.

Padatnya jadwal pertandingan akan membuat pemain lebih rentan mengalami cedera, dan itu sedikit banyak akan berpengaruh pada performa tim.

Jika tim tersebut punya kedalaman skuad sangat bagus dan cermat dalam merotasi pemain, jadwal padat seharusnya bukan masalah. Tapi, kalau kedalamannya kurang bagus, jadwal padat adalah awal sebuah mimpi buruk yang jadi nyata.

Jadi, selain tantangan jadwal padat, periode supersibuk menjelang dan setelah Piala Dunia 2022 akan menyajikan adu cerdas rotasi pemain di setiap tim, lengkap dengan bonus kehadiran bintang muda potensial jika beruntung dapat menemukan.

Semakin cerdas, tim tersebut akan semakin tahan uji dan semakin kuat, termasuk dalam menghadapi tim-tim kejutan yang bermunculan.

Mungkin, musim kompetisi 2022-2023, khususnya di liga-liga top Eropa, akan jadi satu musim yang sangat tidak biasa, tapi semoga tetap bisa dinikmati dengan meninggalkan memori positif bagi para pecinta sepak bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun