Sebaliknya, periode supersibuk ini akan jadi satu hal menarik, khususnya bagi mereka yang menyukai kejutan atau dinamika. Kebetulan, peluang terjadinya kejutan cukup terbuka.
Padatnya jadwal pertandingan akan membuat pemain lebih rentan mengalami cedera, dan itu sedikit banyak akan berpengaruh pada performa tim.
Jika tim tersebut punya kedalaman skuad sangat bagus dan cermat dalam merotasi pemain, jadwal padat seharusnya bukan masalah. Tapi, kalau kedalamannya kurang bagus, jadwal padat adalah awal sebuah mimpi buruk yang jadi nyata.
Jadi, selain tantangan jadwal padat, periode supersibuk menjelang dan setelah Piala Dunia 2022 akan menyajikan adu cerdas rotasi pemain di setiap tim, lengkap dengan bonus kehadiran bintang muda potensial jika beruntung dapat menemukan.
Semakin cerdas, tim tersebut akan semakin tahan uji dan semakin kuat, termasuk dalam menghadapi tim-tim kejutan yang bermunculan.
Mungkin, musim kompetisi 2022-2023, khususnya di liga-liga top Eropa, akan jadi satu musim yang sangat tidak biasa, tapi semoga tetap bisa dinikmati dengan meninggalkan memori positif bagi para pecinta sepak bola.