Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Arthur Melo, antara Kebutuhan dan Transfer Panik

2 September 2022   14:47 Diperbarui: 3 September 2022   08:02 794
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arthur Melo, gelandang baru Liverpool asal Brasil| Dok Liverpoolfc.com

Setelah sebelumnya dihubungkan dengan sejumlah nama, Liverpool akhirnya benar-benar mendatangkan personel baru di lini tengah. Tepat di detik-detik akhir bursa transfer musim panas 2022, The Reds meminjam Arthur Melo dari Juventus selama semusim, dengan opsi transfer permanen senilai 37,5 juta euro di akhir masa pinjaman.

Kedatangan pemain asal Brasil ini mungkin cukup melegakan, karena lini tengah The Kop sedang digerogoti masalah cedera. Terbaru, kapten tim Jordan Henderson ikut masuk daftar, setelah mengalami cedera otot saat bertemu Newcastle United, tengah pekan lalu.

Jika melihat situasinya, sebenarnya langkah meminjam Arthur cukup bisa dimengerti. The Reds butuh opsi jangka pendek di lini tengah yang bisa segera diangkut dan nama eks pemain Gremio ini masuk kriteria.

Kebetulan, pemain yang akan mengenakan nomor punggung 29 ini dianggap surplus di Juventus dan kurang cocok dengan skema pelatih Massimiliano Allegri. Makanya, proses transfer ini terbilang sangat mulus dan cepat.

Dari segi gaya main, Arthur juga cocok dengan sistem Juergen Klopp. Penyebabnya, eks pemain Barcelona ini punya gaya main seperti Thiago Alcantara: punya akurasi umpan, kreativitas, dan visi bermain oke.

Kemiripan keduanya juga semakin terlihat, karena semasa di Barca, mereka sama-sama menyandang sebutan "Xavi Hernandez baru", merujuk pada gaya mainnya.

Jadi, kalau konteksnya adalah "kebutuhan tim", transfer Arthur adalah satu strategi jangka pendek, untuk mengisi peran "playmaker", sambil membantu pemain muda macam Harvey Elliott dan Fabio Carvalho berkembang lebih pesat.

Kebetulan, dalam sejumlah kesempatan, tiap kali Thiago absen, lini tengah Liverpool tampak kering kreativitas. Jadi, dengan menempatkan Arthur di posisi naturalnya, mungkin masalah ini bisa sedikit teratasi.

Soal adaptasi, rasanya pemain berusia 26 tahun ini tak akan kesulitan, karena ada Alisson dan Roberto Firmino di tim. Keduanya adalah rekan setim Arthur di Timnas Brasil, saat meraih juara Copa America 2019.

Ada juga Fabinho yang juga berasal dari Brasil dan Claudio Taffarel (pelatih kiper Timnas Brasil yang juga menjadi anggota tim pelatih kiper Liverpool).

Secara karakter, para pemain Liverpool asal Brasil di era kekinian juga tidak aneh-aneh di luar lapangan. Jadi, ada pengaruh positif yang bisa membantunya fokus di lapangan.

Masalahnya, di luar atribut teknik dan usianya yang masih di level puncak, jebolan akademi Goias ini tergolong sering cedera. Selama waktunya di Juventus dan Barcelona, ada sejumlah cedera ringan sampai sedang yang membuatnya sering absen.

Masalah ini jelas membuat Kopites ketar-ketir, karena lini tengah Si Merah juga sudah punya Naby Keita, Alex Oxlade-Chamberlain, dan Thiago Alcantara yang juga cukup sering cedera. Inilah yang membuat para Juventini, termasuk beberapa teman saya, justru merasa senang saat Arthur hengkang.

Jadi, bukan kejutan kalau kesan "transfer panik" terlihat di sini. Liverpool seperti sudah benar-benar "kepepet". Hampir tidak ada pilihan, karena pendekatan pada Douglas Luiz (Aston Villa) juga ditolak mentah-mentah di saat bersamaan.

Keraguan juga muncul, karena di era Juergen Klopp, transfer pinjaman Liverpool cenderung flop, karena terkesan panik, seperti terjadi pada kasus Steven Caulker (2016) dan Ozan Kabak (2021).

Tapi, jika boleh menyebut satu hal yang membuat Juergen Klopp yakin mendatangkannya, maka itu adalah statistik akurasi umpan si pemain. Selama bermain di Barcelona dan Juventus, akurasi umpannya selalu berada di atas 90%.

Atribut ini berpadu padan dengan kelincahan dan kemampuan melakukan pressing. Inilah yang membuat sang Brasileiro terlihat sesuai dengan kebutuhan tim.

Selain karena posisinya, atributnya cocok dengan sistem "gegenpressing" ala Juergen Klopp, persis dengan kriteria gelandang yang dicari sang pelatih. Dari segi biaya, transfer ini bisa dibilang minim risiko, karena hanya bersifat pinjaman, bukan permanen.

Di luar masalah cederanya, Arthur masih punya atribut teknik yang bisa saja membantu lini tengah tim jadi lebih baik. Inilah yang akan membuat kiprah Arthur Melo di Anfield jadi menarik, karena selain harus menepis keraguan pada riwayat cedera, rekam jejak transfer pinjaman Liverpool bersama Klopp menjadi tantangan lain yang sudah menunggu.

Akankah transfer panik ini sukses?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun