Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Jalan Berliku Witan Sulaeman di Eropa

27 Juli 2022   13:21 Diperbarui: 29 Juli 2022   15:25 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain asal Indonesia, Witan Sulaeman, resmi dilepas klub Eropa Lechia Gdanks pada Rabu (27/7/2022). Sumber: Leichia Gdanks

Dengan kontraknya yang masih tersisa setahun, minimal ada kesempatan untuk bermain. Kalau bukan di Lechia Gdansk, bisa juga kembali menjalani masa pinjaman.

Sayang, nasib apes kembali dialami eks pemain PSIM Yogyakarta ini, saat kembali ke Polandia. Diawali dari namanya yang tak masuk daftar pemain untuk ajang UEFA Europa Conference League, kiprah Witan Sulaeman di klub kota pelabuhan itu akhirnya benar-benar tamat, setelah Si Hijau Putih secara resmi mengumumkan kontraknya diakhiri lebih awal, Rabu (27/7).

Apa boleh buat, pemain berjuluk Baby Shark ini akhirnya harus hengkang, tanpa mencatat satupun penampilan di tim utama Lechia Gdansk. Sebuah situasi yang membuat warganet Indonesia ramai-ramai meng-unfollow akun media sosial klub.

Dengan demikian muncul beragam kemungkinan, antara masih lanjut di Eropa, pindah ke liga Jepang atau Korea Selatan, atau pulang ke Indonesia.

Untuk lanjut di Eropa, kemungkinan ini masih terbuka, karena namanya masuk radar transfer Wisla Krakow (klub kasta kedua Liga Polandia) bersama Egy Maulana Vikri.

Kemungkinan lain, ia akan sekali lagi dibantu Dusan Bogdanovic, sang agen, dengan tujuan negara lain di Eropa, khususnya Eropa Timur. Sama seperti saat membawanya ke Serbia dulu, setelah setahun sebelumnya membawa Egy Maulana Vikri ke Lechia Gdansk.

Jika ternyata ada kesempatan lain di luar Eropa, Jepang bisa menjadi satu tujuan potensial. Kebetulan, Bogdanovic juga merupakan agen Pratama Arhan, pemain Timnas Indonesia yang kini bermain di Tokyo Verdy, klub kasta kedua Liga Jepang.

Faktor lain yang juga bisa membantu Witan Sulaeman menemukan klub baru di luar negeri adalah keberadaan Shin Tae-yong di kursi pelatih Timnas Indonesia.

Dengan koneksinya yang kuat di Korea Selatan, tak sulit untuknya merekomendasikan. Situasinya seperti saat membantu Asnawi Mangkualam, yang bermain di Ansan Greeners, klub kasta kedua Liga Korea Selatan sejak setahun terakhir.

Dengan usianya yang masih 21 tahun, masih ada kemampuan yang bisa dikembangkan dari seorang Witan Sulaeman, supaya bisa menjadi lebih baik lagi, baik dalam hal olah bola maupun taktik.

Tapi, belajar dari pengalaman Eropanya sejauh ini, Witan dan agennya harus memastikan, klub yang nantinya dipilih bisa memberi ruang berkembang, sehingga bisa mendapat banyak kesempatan bermain, dan sehat secara finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun