Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Indonesia Keluar AFF, Kenapa Tidak?

21 Juli 2022   11:54 Diperbarui: 21 Juli 2022   17:30 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U19 Indonesia| Dok Tribun/HO/PSSI

Judul di atas adalah pendapat saya, seiring munculnya wacana Indonesia keluar AFF. Sebenarnya wacana ini muncul dari desakan warganet suporter Indonesia, menyusul dugaan "main mata" yang dilakukan Vietnam dan Thailand di fase grup Piala AFF U-19 2022.

Akibat insiden ini dan aturan turnamen yang kurang disosialisasikan, Timnas U-19 terpaksa harus tersingkir di fase grup, meski punya poin sama dengan Vietnam dan Thailand, bahkan punya selisih gol lebih baik.

Aroma tidak sedap makin terasa, ketika Thailand dan Vietnam sama-sama tumbang di semifinal. Thailand ditekuk Laos 0-2, sementara Vietnam takluk 0-3 dari Malaysia, tim yang belakangan keluar sebagai juara. Terkesan seperti satu strategi untuk mengikis kecurigaan, meski caranya tetap saja mencurigakan.

PSSI sendiri lalu menyampaikan protes kepada AFF, dan tanpa disangka-sangka menindaklanjuti desakan warganet suporter Indonesia. Padahal, PSSI selama ini dikenal cenderung terkesan "bodo amat" terhadap suara publik sepak bola nasional.

Hasilnya, sudah mulai ada komunikasi antara PSSI dengan EAFF, alias Federasi Sepak Bola Asia Timur, setelah sebelumnya saling melempar kode di media. AFF sendiri merespon dengan merilis jadwal Piala AFF 2022, yang akan berlangsung pada 23 Desember 2022 hingga 15 Januari 2023.

Sebenarnya, ide pindah ke EAFF akan sangat berguna dari segi kompetitif, karena perkembangan sepak bola di Asia Tenggara masih cenderung stagnan. Memang ada sedikit kemajuan, dan kompetisi Piala AFF juga berkontribusi menambah poin di peringkat FIFA.

Masalahnya, ketika naik level ke tingkat Asia, semua capaian di Asia Tenggara seperti mubazir. Tim Garuda kerap keteteran saat bertemu tim-tim Asia Timur atau Timur Tengah. Belum lagi kalau harus bertemu tim-tim Asia Tengah yang umumnya negara pecahan Uni Soviet dan cukup berkembang di level Asia.

Di level Asia, region Asia Tengah punya Uzbekistan dan Kirgistan yang lolos ke Piala Asia 2023. Sebelumnya, Uzbekistan juga sempat menjadi semifinalis Piala Asia 2011 dan perempatfinalis Piala Dunia U-20 2013.

Situasi kurang lebih sama ternyata juga dialami Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, empat tim yang tercatat pernah juara Piala AFF. Memang, Vietnam menjadi yang paling berkembang dalam beberapa tahun terakhir, tapi mereka masih belum bisa menyamai level tim-tim kuat Asia macam Korea Selatan, Jepang, dan Iran.

Ada gap kualitas sangat besar antara AFF dan sub-regional lain, yang terlihat sangat jelas. Buktinya, sekalipun Australia, salah satu tim kuat di zona AFC, tergabung sebagai anggota AFF, mereka tak pernah mengirim tim senior ke turnamen ini. Mengirim tim junior saja tidak rutin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun