Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Saatnya Jujur Soal Timnas Indonesia

20 Mei 2022   12:03 Diperbarui: 20 Mei 2022   12:06 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ricuh di laga Indonesia vs Thailand (Bolasport.com)

Kekalahan 0-1 Timnas Indonesia atas Thailand di semifinal SEA Games 2021, Kamis (19/5) menjadi satu cerita muram, yang mungkin membuat para pendukung Timnas kecewa. Makanya, banyak yang lebih fokus menyoroti permainan "nakal" Thailand, terutama setelah mereka unggul.

Ada yang berpura-pura cedera, ada yang membuang bola, dan entah apalagi. Tujuannya simpel: mengulur-ulur waktu untuk menjaga keunggulan dan menyimpan tenaga di final.

Ada yang bilang ini tidak "gentle", curang alias tidak sportif. Argumentasi soal ini menjadi valid, ketika emosi para pemain Indonesia akhirnya meledak di akhir babak kedua perpanjangan waktu.

Akibatnya, wasit terpaksa menarik total lima kartu merah dari sakunya. Di sini, Timnas Indonesia unggul 3-2 atas Thailand. Sebuah kompensasi yang bagus, dari sebuah laga yang pelit gol.

Tapi, andai Tim Garuda berada di posisi unggul, dan bersikap seperti para pemain Thailand, saya yakin, media, fans dan warganet Indonesia akan kompak berkata, "ini bagian dari strategi".

Betul?

Berangkat dari kekalahan ini, sudah saatnya kita melihat lagi. Setelah kegagalan demi kegagalan sejak SEA Games 1991, lengkap dengan catatan setengah lusin "medali perak" Piala AFF, dan empat di SEA Games, izinkan saya bertanya.

Apakah kita sudah "terlatih patah hati" bersama tim nasional tersayang?

Jika ya, mari kita jujur.

Secara kemampuan individu, pemain kita sebenarnya punya modal kemampuan dasar cukup baik. Tapi, tata kelola sepak bola nasional yang masih saja amburadul, membuat modal dasar itu sulit berkembang, bahkan ada yang menurun, karena kualitas kompetisi tidak kunjung membaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun