Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Erik ten Hag, antara Harapan dan Keraguan

22 April 2022   11:28 Diperbarui: 23 April 2022   11:50 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erik Ten Hag, pelatih baru Manchester United musim depan (AFP via kompas.com)

Bicara soal perjalanan Manchester United musim ini, gonjang-ganjing seperti jadi nama tengah mereka. Performa inkonsisten, keributan di ruang ganti, pergantian pelatih, dan berbagai kekacauan lainnya datang silih berganti.

Saking kacaunya, mereka sampai harus menunggu sampai menjelang akhir musim, untuk bisa mengumumkan pelatih baru, karena harus "menyeleksi" sejumlah kandidat pelatih.

Setelah menjalani proses pemilihan yang cukup panjang, Tim Manchester Merah akhirnya meresmikan Erik Ten Hag sebagai manajer baru mereka pada Kamis (21/4). Pelatih Ajax Amsterdam ini akan mendarat di Inggris per awal musim depan.

Sebelumnya, Ten Hag muncul sebagai kandidat kuat bersama Mauricio Pochettino, yang sama-sama sempat diwawancarai manajemen klub, sebelum akhirnya ditunjuk. Belakangan, United diketahui hanya perlu membayar ongkos kompensasi sebesar 2 juta euro ke klub raksasa Belanda.

Pelatih berkepala plontos ini dipandang sebagai satu solusi ideal, karena punya catatan prestasi mentereng di Johan Cruyff Arena: menjadi juara Liga Eredivisie Belanda dan lolos ke semifinal Liga Champions.

Dari segi taktik, eks pelatih FC Utrecht ini juga terlihat klop dengan tren taktik kekinian, karena memadukan sepak bola menyerang dengan pressing ketat dan penguasaan bola, dalam pola andalan 4-3-3.

Ini jelas bukan kejutan, karena pelatih berusia 52 tahun itu dikenal sebagai pengagum Johan Cruyff, Si Master Total Football. Ditambah lagi, ia pernah menjadi staf pelatih Pep Guardiola, yang notabene merupakan murid Cruyff, saat pelatih asal Spanyol itu menangani Bayern Munich.

Pelatih dengan catatan prestasi mentereng, gaya main menyerang, dan mantan "anak didik" seorang pelatih jenius. Terlihat meyakinkan.

Tapi apakah cukup sampai disitu? Ternyata belum.

Selain gaya main, catatan prestasi dan latar belakangnya, pelatih asal Belanda ini dikenal mampu mengorbitkan pemain muda. Di Ajax, nama-nama seperti Matthijs De Ligt, Frenkie De Jong, dan Donny Van De Beek sukses diorbitkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun