Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Shin Tae-yong "Debut" di Podcast YouTube

13 Januari 2022   22:38 Diperbarui: 13 Januari 2022   23:07 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shin Tae-yong dan Jeong Seok Seo (penerjemah dan interpreternya) saat hadir di Podcast Deddy Corbuzier. (Tribunnews.com)

Dalam beberapa hari terakhir, video podcast di kanal YouTube Dedy Corbuzier, yang menghadirkan Shin Tae-yong dan Jeong Seok Seo (penerjemah dan interpreternya) sebagai bintang tamu menjadi viral di media sosial.

Banyak hal yang lalu dikulik media, mulai dari peran Ratu Tisha Destria (eks Sekjen PSSI) di balik layar saat menggaet pelatih asal Korea Selatan itu menjadi pelatih Timnas Indonesia, pendapatnya tentang kuliner Indonesia, sampai masalah pola makan dan latihan pemain Indonesia.

Sudah banyak yang menulis atau membahasnya. Jadi, saya memilih membahas sisi lain, yang barangkali bisa menjadi satu masukan, khususnya buat pihak-pihak terkait, terutama jika eks pelatih Timnas Korea Selatan itu kembali hadir di kesempatan serupa, di wadah media manapun.

Jujur saja, mungkin ini adalah satu dari sedikit momen interaksi lewat media, yang melibatkan pelatih Timnas Indonesia dengan gaya kasual.

Bahkan, pada kesempatan kali ini, sang pelatih leluasa berbicara dengan bahasa negara asalnya, yakni bahasa Korea, dengan terjemahan dan interpretasi yang "mulus" dari Jeong Seok Seo, sang penerjemah, yang notabene juga berasal dari Korea Selatan.

Kemewahan seperti ini tidak selalu ada, saat pelatih asing melatih Tim Merah Putih. Seringnya, si pelatih memakai bahasa Inggris, yang belum tentu benar-benar lancar, dengan penerjemah yang yang kadang juga kurang mulus dalam menerjemahkan. Sebuah masalah klasik saat pelatih asing bertugas.

Biasanya, gaya interaksi pelatih Timnas Indonesia dengan media cenderung formal, dan kurang cair, karena biasanya dibatasi oleh durasi waktu cukup mepet.

Di televisi misalnya, durasinya mepet, karena harus berkejaran dengan durasi jeda iklan. Alhasil, pertanyaan yang diajukan sering tidak terjawab dengan tuntas.

Masalah durasi ini sebenarnya sudah tuntas di podcast, karena tak ada batasan jeda iklan. Jadi, semua yang perlu disampaikan bisa tersampaikan.

Berhubung Deddy Corbuzier adalah seorang generalis alias pembicara lintas topik, wajar jika arah pembahasannya agak kemana-mana. Kualitas pertanyaannya pun kurang optimal, jika dibandingkan pembicara dengan topik spesifik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun