Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sebuah Contoh dari Anfield

17 Desember 2021   06:37 Diperbarui: 17 Desember 2021   13:57 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses gol Diogo Jota ke gawang Newcastle United (Kompas.com)

Dalam beberapa hari terakhir, pembicaraan soal strategi sepak bola defensif sedang mengemuka, seiring keberhasilan Indonesia membendung dominasi Vietnam dengan skor kacamata di ajang Piala AFF 2020.

Banyak perbandingan dan analisis, yang membandingkan hasil imbang tanpa gol ini, misalnya dengan strategi Shin Tae-yong saat membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman 2-0 di Piala Dunia 2018. Tapi, pertandingan antara Liverpool versus Newcastle United, Jumat (17/12, dinihari WIB) bisa menjadi contoh aktual.

Bukan hanya itu, partai pekan ke 17 Liga Inggris ini merupakan contoh paket lengkap. Saya sebut demikian, karena partai ini menyajikan, bagaimana seharusnya strategi sebuah tim saat bertahan, lengkap dengan kontra strategi dari tim yang memegang kendali permainan.

Untuk strategi bertahan, Newcastle menjadi representasinya. Menghadapi Liverpool di Anfield, klub kaya baru itu dipaksa bertahan sangat dalam, dengan hanya memegang 26 persen penguasaan bola.

Praktis, tim asuhan Eddie Howe itu hanya bisa sesekali bergerilya lewat serangan balik cepat. Strategi ini menjadi efektif, karena mereka punya Allan Saint-Maximin di lini depan.

Awalnya, strategi ini berhasil, karena kecepatan penyerang asal Prancis ini bisa membuat pertahanan Liverpool kocar-kacir di menit awal. Gol cepat The Magpies, lewat tendangan jarak jauh Jonjo Shelvey di menit ketujuh juga berawal dari pergerakan individu Saint-Maximin.

Liverpool sendiri dibuat terkejut, karena mereka sebenarnya sudah memegang kendali permainan sejak kick off. Tapi, mereka mampu bereaksi dengan baik. Dominasi mereka lalu balik menekan The Toon Army habis-habisan.

Gol pun seperti tinggal menunggu waktu, karena The Kop, dengan Thiago Alcantara sebagai playmaker, mampu menampilkan variasi skema yang beragam. Mulai dari umpan satu-dua, umpan terobosan, umpan silang, pressing ketat, sampai tembakan, semuanya benar-benar membuat Jamal Lascelles dkk harus bertahan sangat dalam.

Tapi, benteng pertahanan Newcastle akhirnya jebol juga, setelah Diogo Jota menyamakan skor di menit ke 21. Penyerang Portugal ini mencetak gol, memanfaatkan bola muntah, setelah sundulannya, memanfaatkan umpan silang Andrew Robertson, sempat ditepis kiper Martin Dubravka.

Situasi ini membuat klub masa muda Andy Carroll jadi limbung. Mereka memang sempat merespon, saat Saint-Maximin membuat peluang yang diamankan Alisson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun