Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Di Ujung Selatan Nusantara

23 November 2021   04:03 Diperbarui: 23 November 2021   04:05 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Bo'a di Pulau Rote (Sumber gambar: Detik.com)

Dari Sabang sampai Merauke
Dari Miangas sampai Pulau Rote

Begitulah bunyi potongan lirik lagu jingle iklan populer, yang menggambarkan di mana saja titik ujung Nusantara, dari barat ke timur, dan utara ke selatan. Kebetulan, pada kesempatan kali ini, kita akan sedikit membahas Pulau Rote, yang berada di ujung selatan Nusantara. Secara administratif, Pulau Rote merupakan bagian dari Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perjalanan menuju Pulau Rote dapat ditempuh melalui Pelabuhan Sasando Tenau, Kupang.

Tapi, selain karena letak geografisnya, pulau ini juga mempunyai beberapa keunikan, yang menjadi ciri khas di berbagai aspek.

Dari segi bentang alam, Pulau Rote punya beberapa pantai pasir putih yang eksotis. Pantai Leli di Termanu, Rote Selatan, menawarkan pemandangan yang cantik dan menakjubkan, karena terletak di bibir Samudera Hindia. Ada juga Pantai Bo'a yang terkenal berombak tinggi. Tinggi ombak di pantai ini dapat mencapai 8 meter, karenanya, sering diadakan turnamen selancar di sini. Selain itu, masih terdapat Pantai Oeseli yang terkenal dengan sentra budidaya rumput lautnya.

Selain pantainya, Pulau Rote juga punya tanaman khas yang disebut Pohon Lontar alias Pohon Gewang. Tanaman berperawakan jangkung, yang masih punya hubungan kekerabatan dengan Pohon Kelapa ini dikenal sebagai tanaman serbaguna bagi masyarakat setempat.

Air dari sadapan pohon dapat diminum dan diolah menjadi gula batu. Bagian pelepah daunnya dapat digunakan untuk membuat pagar. Bagian daunnya merupakan bahan utama untuk membuat haik (tempat penampungan air), topi ti'i langga (topi Khas NTT), dan sasando. Batang pohonnya biasa digunakan untuk membuat peti atau perahu. Tak ketinggalan, serat pohonnya merupakan bahan tradisional untuk membuat benang kain tenun khas Rote. Secara umum, Pohon Lontar juga merupakan satu bahan utama dalam pembuatan rumah adat khas Rote.

Dari segi kebudayaan, ciri khas menarik dari Pulau Rote adalah alat musik sasando dan kain tenun. Keduanya sama-sama popular dan unik. Alat musik sasando pernah diabadikan sebagai gambar dalam uang pecahan kertas lima ribu rupiah terbitan tahun 1992. Sementara itu, kain tenun khas Rote pernah dibeli Ibu Negara Iriana Joko Widodo, di sela-sela kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada tahun 2018 silam.

Uang kertas Rp. 5.000 terbitan tahun 1992 bergambar Sasando Rote (Sumber gambar: Sindonews.com) 
Uang kertas Rp. 5.000 terbitan tahun 1992 bergambar Sasando Rote (Sumber gambar: Sindonews.com) 
Sasando merupakan alat musik yang unik, karena dapat menghasilkan suara dari tiga kombinasi alat musik yaitu harpa, piano, dan gitar plastis. Cara memainkannya adalah dengan dipetik secara berlawanan dengan dua tangan. Alat musik yang sudah berumur ratusan tahun ini sangat unik, dan menjadi oleh-oleh khas Pulau Rote.

Kain tenun khas Rote merupakan salah satu produk seni kriya khas Rote. Pada masa lampau, kain tenun menjadi alat penanda status sosial seseorang. Masyarakat setempat dapat mengetahui apakah seseorang merupakan raja, kaum bangsawan, panglima perang, atau rakyat biasa dari corak dan hiasan pada kain tenun yang dipakai. Di era modern, kain tenun ini biasa digunakan pada upacara adat, dan menjadi salah satu buah tangan khas Rote.

Selain dibuat dari bahan tekstil modern, kain tenun khas Rote ada juga yang dibuat secara tradisional, dengan berbahan serat pohon Lontar. Perbedaannya, proses pembuatan kain tenun dari bahan tekstil modern membutuhkan waktu lebih cepat dari bahan tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun