Kadar oksigen tipis di kandang mereka menjadi senjata ampuh, yang biasa membuat lawan keteteran, bahkan sejak sebelum bermain. Ini misalnya dibuktikan dengan kemenangan Bolivia 3-0 atas Uruguay di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL.
Hal-hal ekstrem seperti ini, belum tentu bisa ditemui di Eropa. Makanya, kegagalan Portugal lolos langsung ke Qatar cukup banyak disorot, karena grup kualifikasi tim asuhan Fernando Santos sebenarnya berisi lawan-lawan yang lebih mudah di atas kertas.
Di sisi lain, apa yang ditampilkan kedua megabintang ini terlihat bertolak belakang. Khususnya, belakangan ini.
Ronaldo, yang bangga dengan fisikalitas dan pola hidup sehatnya, tanpa ragu masih mengambil semua tugas di klub dan negara, dengan hampir selalu bermain penuh.
Bintang Manchester United ini memang masih cukup subur dalam hal mencetak gol. Terbukti, sekalipun performa Si Setan Merah seperti jet coaster, ia masih bersinar.
Di Timnas Portugal pun sama, ia masih diandalkan. Bahkan, dirinya sukses melampaui rekor 109 gol milik Ali Daei (Iran). Sebuah awal yang bagus, kelihatannya.
Tapi, semakin ke sini, penurunan performa legenda Real Madrid itu makin terlihat. Secara fisik, usianya memang tak bisa bohong. Di usia 36 tahun, ia terlihat lebih malas bergerak, hanya menunggu bola.
Inilah yang membuatnya lebih mudah dimatikan. Jadi, bukan kejutan lagi kalau Ronaldo terlihat melempem. Sekilas, ia terlihat masih mampu ber-multitasking di klub dan timnas, tapi hasilnya sudah jauh dari memuaskan, karena Cristiano Ronaldo saat ini bukan Cristiano Ronaldo versi 5-10 tahun lalu.
Sebaliknya, Messi justru terlihat mengatur skala prioritas. Jika diurutkan, Timnas Argentina di urutan pertama, Liga Champions di urutan kedua, dan liga domestik di urutan ketiga.
Jelas, di usia 34 tahun, legenda Barcelona ini sadar, ia tak mungkin lagi memborong semua seperti dulu. Apalagi, ia belakangan beberapa kali absen karena cedera ringan.
Makanya, seiring bertambahnya usia sang kapten Timnas Argentina, semua kini serba diatur, supaya performanya tetap maksimal secara umum. Minimal, ia bisa menjalankan peran sebagai sosok berpengaruh di ruang ganti dengan baik.