Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dari Samalas ke Rinjani

13 November 2021   00:31 Diperbarui: 13 November 2021   07:56 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Rinjani dan Kaldera Segara Anakan (Kompas.com)

Dalam hal bentang alam, Indonesia termasuk negara yang unik, karena posisinya yang terletak di Kawasan Cincin Api Dunia, justru membuatnya sarat keanekaragaman. Salah satu bentuk keanekaragaman itu adalah ada lebih dari 100 gunung berapi, yang tersebar di seantero Nusantara.

Dari sekian banyak gunung tersebut, terdapat beberapa gunung berapi aktif yang terkenal punya pemandangan menakjubkan. Salah satunya adalah Gunung Rinjani, yang terletak di pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat

Gunung Rinjani merupakan gunung berapi aktif,tipe maar (perisai) dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut (dpl). Dengan demikian, ia menjadi gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, setelah Gunung Kerinci (3.805 meter dpl) di Pulau Sumatera.

Secara administratif gunung ini berada dalam wilayah tiga kabupaten: Lombok Timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat. Gunung yang dianggap sakral oleh masyarakat Suku Sasak ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani, dan menjadi satu destinasi populer bagi para pendaki gunung.

Untuk jalur pendakiannya, terdapat empat jalur pendakian resmi menuju puncak Gunung Rinjani, yakni Jalur Sembalun (Lombok Timur), Jalur Senaru (Lombok Utara), Jalur Aik Berik (Lombok Tengah), dan Jalur Timbanuh (Lombok Timur). Diantara keempatnya, jalur Sembalun dan Senaru menjadi dua jalur pendakian populer, karena melewati kaldera Segara Anakan. Secara spesifik, selain dikenal sebagai jalur pendakian populer, Sembalun juga dikenal sebagai daerah sentra penghasil kopi Arabika di Pulau Lombok, yang belakangan sedang naik daun.

Gunung Rinjani mempunyai kawah bernama Segara Muncar di puncaknya, dan kaldera ikonik Segara Anakan (2.010 m dpl) di lerengnya. Kaldera ini memiliki diameter sekitar 7,5 x 6 kilometer dengan kedalaman rata-rata mencapai 750 meter.

Keindahan Gunung Rinjani dan kaldera Segara Anakan ini juga sudah dikenal luas. Bentuk apresiasi antara lain datang dari pemerintah Republik Indonesia, yang mengabadikannya dalam uang pecahan Rp. 10.000 keluaran tahun 1998, seperti pada gambar berikut:

Sumber Gambar: IDNTimes.com
Sumber Gambar: IDNTimes.com

Di atas kaldera Segara Anakan, terdapat dua kerucut vulkanik aktif, yakni Gunung Barujari (2.376 meter dpl, terakhir erupsi tahun 2015), Cekungan Kawah Tapal Kuda, dan Gunung Mas atau Gunung Rombongan (2.100 meter dpl, aktif tahun 1944). Bersama Puncak Gunung Rinjani yang kita kenal sekarang, semuanya merupakan produk lanjutan dari megaerupsi Gunung Samalas (4.200 m dpl).

Megaerupsi Gunung Samalas terjadi pada tahun 1257. Ketika itu, Gunung yang juga dikenal dengan sebutan Gunung Rinjani Tua ini erupsi dengan magnitudo atau indeks angka eksplosivitas letusan (VEI) mencapai 7 (dari maksimal 8) yang menghasilkan kolom letusan setinggi 43 km, menghadirkan "tahun tanpa musim panas" di belahan Bumi bagian utara (tahun 1258), dan memusnahkan peradaban di sekitarnya. Letusan ini tercatat sebagai salah satu yang terdahsyat di Nusantara setelah Toba (masa prasejarah) atau sebelum Tambora (1815) dan Krakatau (1883).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun