Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ingat Neymar, Ingat Zico

11 Oktober 2021   14:08 Diperbarui: 12 Oktober 2021   21:45 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pele dan Neymar (Tribunnews.com)

Tapi, alih-alih Pele, saya justru melihat nasib Neymar di Tim Samba lebih mirip Zico, karena keduanya sama-sama disebut sebagai penerus Pele. Cerita mereka di Timnas Brasil kurang lebih mirip. Hanya saja, ia sedikit lebih beruntung dari "Si Pele Putih" karena mampu meraih gelar juara.

Mereka sama-sama mencapai semifinal pada Piala Dunia pertamanya, yang dihelat di Amerika Selatan. Zico mencapainya di Argentina (1978), sementara Neymar di Brasil tahun 2014. Bedanya, Zico meraih medali perunggu, sementara Neymar finis di posisi keempat.

Zico (Kompas.com)
Zico (Kompas.com)
Selebihnya, menjadi perempatfinalis. Zico mengalaminya pada edisi 1982 dan 1986, sementara Neymar di edisi 2018. Catatan ini masih berpeluang diperbaiki Neymar, jika dirinya tampil di Piala Dunia 2022.

Di tingkat benua, Neymar mampu membantu Timnas Brasil lolos ke final Copa America 2021. Capaian tertinggi Neymar lebih baik dari Zico, yang meraih perunggu di Copa America 1979.

Dari segi gaya main, Neymar dan Zico juga mirip. Selain sama-sama berposisi sebagai "pemain nomor 10", keduanya sama-sama jago dribel, sedikit berbeda dengan Pele yang melengkapinya dengan sentuhan klinis di depan gawang lawan.

Uniknya, kedua "Pele Baru" ini juga sama-sama cukup sering dilanda cedera, khususnya setelah Piala Dunia kedua mereka. Setelah bersinar di Piala Dunia 1982, masalah cedera membuat Zico tak lagi sama.

Kiprahnya bersama Timnas Brasil, Udinese dan Flamengo cukup dibatasi oleh cedera, khususnya cedera lutut. Akibatnya, sosok bernama asli Artur Antunes Coimbra ini tak pernah mencapai titik optimal.

Cerita serupa juga menghampiri Neymar sejak Piala Dunia 2018. Akibatnya, The Golden Boy tak ikut ambil bagian, saat Timnas Brasil juara Copa America 2019. Sebelumnya, nasib apes sempat dialaminya di Piala Dunia 2014, saat mengalami cedera punggung akibat dilanggar Camilo Zuniga (Kolombia).

Hanya saja, Neymar melengkapi catatan muram ini, dengan catatan indisipliner, hobi berpesta, dan kegemarannya "berakting" di lapangan.

Soal masalah indisipliner, rekan seangkatan Ganso di Santos FC ini sempat dikartu merah wasit, di Copa America 2015. Kala itu, tim asuhan Dunga tersingkir di babak perempatfinal.

Soal hobi berpesta, kebiasaan ini sudah menjadi "tradisi lintas generasi" bagi bintang sepak bola Brasil, karena faktor budaya berpesta yang sudah mengakar di sana. Karenanya, tak banyak pemain Brasil yang bisa awet bersinar, terutama setelah melewati usia 30 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun