Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pesan dari Stadion Anfield

4 Oktober 2021   04:13 Diperbarui: 4 Oktober 2021   04:25 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liverpool vs Manchester City (Tribunnews.com)

Intens. Begitulah cerita dari pertandingan pekan ketujuh Liga Inggris, antara tuan rumah Liverpool versus Manchester City, Minggu (3/10).

Sejak sepak mula, laga ini berjalan intens, dengan penguasaan bola berimbang. Hanya saja, City lebih agresif di babak pertama. Tim asuhan Pep Guardiola bahkan sering menggeber sisi kanan pertahanan Liverpool, yang kembali diperkuat James Milner.

Pemain senior itu diplot sebagai bek kanan darurat, karena Trent Alexander-Arnold masih absen karena cedera otot. Beruntung, sang pemain bernomor punggung 7 mampu tampil cukup baik, sehingga gelombang serangan lawan terbendung.

Skor kacamata menjadi penutup cerita di babak pertama yang cukup intens. Intensitas permainan di Anfield sendiri hadir, karena kedua tim bermain dengan strategi andalan masing-masing, dan dapat saling mengantisipasi.

Situasi ini membuat kedua tim berupaya mencetak gol pertama. Jika gol pertama hadir, permainan akan menjadi lebih terbuka.

Benar saja, jelang laga berlangsung satu jam, Liverpool berhasil memecah kebuntuan, setelah Sadio Mane menuntaskan assist Mohamed Salah. Momen ini membuat pertandingan berjalan menarik, dengan The Eastland makin intens menekan, sementara Si Merah bergerilya lewat serangan balik cepat.

Hasilnya, hanya berselang sepuluh menit, tim tamu mampu menyamakan skor lewat tendangan terukur Phil Foden, memanfaatkan umpan matang Gabriel Jesus. The Kop memang mampu kembali unggul lewat aksi solo menawan Mohamed Salah di menit ke 76, tapi tendangan keras Kevin De Bruyne lima menit berselang memastikan skor imbang 2-2.

Skor ini bertahan sampai peluit panjang berbunyi, dan kedua tim sama-sama gagal mengkudeta Chelsea dari puncak klasemen sementara. Sebelumnya, Si Biru sukses merangsek naik, setelah mengatasi Southampton 3-1, sekaligus memutus catatan dua kekalahan beruntun di laga sebelumnya.

Memang, ini masih pekan-pekan awal Liga Inggris, tapi kualitas yang ditampilkan kedua tim sudah menunjukkan, bakal seketat apa persaingan di papan atas. Di sini, detail kecil bisa menentukan.

Sebelumnya, pemandangan yang hadir di Anfield juga hadir, saat Liverpool bermain imbang 1-1 melawan Chelsea. Intensitas yang mirip juga hadir pekan lalu, saat Manchester City mengalahkan Chelsea 1-0 dalam sebuah laga yang ketat.

Soal level kualitas strategi dan tim secara umum, kita tentu bisa melihat, seberapa tinggi levelnya, termasuk dalam hal konsistensi. Inilah standar yang akan menakar, seberapa kapabel sebuah tim dalam bersaing.

Mungkin, ketiga tim ini tidak diperkuat pemain sekaliber Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, tapi mereka mampu menjadi satu tim yang padu di lapangan, dan punya rancangan taktik yang matang. Apa yang sudah mereka torehkan selama ini sudah cukup menjelaskan semuanya.

Inilah yang membuat mereka tetap tangguh, konsisten, dan layak diperhitungkan, sekaligus menjadi sebuah pesan, apa saja kriteria ideal bagi tim yang ingin bersaing dalam pacuan gelar juara Liga Inggris musim ini. 

Siapapun yang mau ikut bersaing harus mampu mengejar kekurangan yang ada. Jika tidak, lupakan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun