Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembalinya Si Tulip Besi

5 Agustus 2021   00:21 Diperbarui: 5 Agustus 2021   00:22 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah ditinggal Frank De Boer yang mundur usai kegagalan Timnas Belanda di Euro 2020, kursi pelatih Tim Oranye kembali diduduki oleh sosok familiar. Adalah Louis Van Gaal, yang (kembali) dipilih KNVB (PSSI-nya Belanda) sebagai pelatih baru Timnas, dan akan (kembali) didampingi Danny Blind sebagai asisten pelatih.

Pelatih berjuluk Si Tulip Besi ini dikontrak selama setahun, sampai kualifikasi Piala Dunia 2022 selesai, atau seusai Piala Dunia 2022, jika mampu lolos ke Qatar. Dengan demikian, ini akan jadi masa bakti ketiganya di tim nasional.

Sebelumnya, pelatih bertangan besi ini sempat melatih tim juara Euro 1988 di kualifikasi Piala Dunia 2002 (gagal lolos) dan Piala Dunia 2014 (peringkat ketiga). Capaian ini sekaligus menjadikan eks pelatih Ajax Amsterdam menyamai catatan Dick Advocaat, yang pernah melatih Timnas Belanda di tiga periode berbeda.

Meski terakhir kali melatih pada musim 2015-2016, saat dipecat Manchester United, tak lama setelah meraih trofi  Piala FA, namanya masih dipandang sebagai figur ideal bagi KNVB.

Pertimbangannya, eks pelatih AZ Alkmaar punya pengalaman yang dibutuhkan untuk menghadapi jadwal padat di kualifikasi, dan pengalaman bertanding di turnamen mayor antarnegara. Inilah yang belakangan "hilang" di Timnas Belanda.

Benar, mereka mampu kembali lolos ke Piala Eropa, berkat pembenahan yang sukses dilakukan Ronald Koeman. Tapi, sepeninggal Koeman ke Barcelona, ditambah cederanya kapten tim Virgil Van Dijk, progres itu tak berlanjut.

Sebelum gagal di Euro 2020, grafik performa Frenkie De Jong dkk memang cenderung inkonsisten bersama De Boer. Mereka bahkan sempat kalah 2-4 dari Turki di laga perdana kualifikasi Piala Dunia 2022.

Berangkat dari situ, Van Gaal dianggap sebagai sosok yang pas untuk memperbaiki keadaan. Gaya main agresif, dengan budaya disiplin dan fleksibilitas taktik yang sudah teruji menjadi nilai plus.

Selain itu, kebiasaan eks pelatih Barcelona yang dikenal berani memberi kesempatan kepada pemain muda bisa jadi menguntungkan. Para pemain muda seperti Donyell Malen, Frenkie De Jong dan Matthijs De Ligt bisa lebih matang di bawah polesannya.

Tim juga bisa bermain lebih baik, jika para pemain muda tersebut mampu berpadu padan dengan pemain senior macam Gini Wijnaldum dan Virgil Van Dijk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun