Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Politik Potong Gaji" ala El Barca

17 Juli 2021   15:33 Diperbarui: 17 Juli 2021   16:29 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Joan Laporta dan Lionel Messi (Marca.com)

Politik Potong Gaji. Begitulah sebutan yang tepat, untuk menggambarkan bagaimana kebijakan Barcelona di bursa transfer musim panas ini.

Kebijakan ini sendiri diambil presiden klub Joan Laporta, untuk memenuhi aturan "salary cap" atau batasan anggaran gaji pemain tiap klub di La Liga Spanyol. Tujuannya, agar kondisi keuangan klub tetap sehat, walau secara finansial sebenarnya masih belum pulih dari imbas pandemi.

Akibatnya, tim asuhan Ronald Koeman gagal mendatangkan Gini Wijnaldum, setelah sempat bernegosiasi cukup lama. Eks pemain Liverpool ini memilih pindah ke PSG, yang menawarkan kontrak dan besaran gaji lebih menarik.

The Catalans juga belum bisa mendaftarkan pemain-pemain baru macam Sergio Aguero, Memphis Depay, Emerson Royal, dan Eric Garcia, karena terkendala aturan "salary cap" ini.

Alhasil, raksasa Catalan harus melepas beberapa pemain, antara lain Junior Firpo (ke Leeds United), Carles Alena (Getafe), dan meminjamkan Trincao ke Wolverhampton Wanderers.

Daftar ini berpotensi bertambah, karena mereka juga sedang menjajaki transfer barter Antoine Griezmann dan Saul Niguez dengan Atletico Madrid. Ada juga Philippe Coutinho yang siap dijual, untuk mengurangi beban gaji klub.

Bukan hanya itu, Memphis Depay yang baru saja bergabung secara gratis dari Lyon, juga harus menerima pemotongan gaji. Dari yang awalnya 7 juta euro per musim, menjadi 5 juta euro per musim.

Karena regulasi ini juga, Blaugrana baru bisa mencapai kesepakatan kontrak baru dengan Lionel Messi, tak lama setelah sang kapten meraih trofi Copa America bersama Timnas Argentina.

Dalam kesepakatan baru yang akan segera diresmikan dalam waktu dekat, Si Kutu akan mendapat kontrak baru berdurasi lima tahun, dengan potongan gaji tahunan mencapai 50% dari sebelumnya. Sebelumnya, pemain kidal ini mengantongi gaji 75 juta euro per musim, ditambah bonus.

Menyusul suksesnya negosiasi perpanjangan kontrak Messi, Barca dan Laporta akan coba melakukan negosiasi serupa Gerard Pique, Sergio Busquets, Jordi Alba dan Sergi Roberto. Sama seperti Messi, mereka adalah pemain senior jebolan akademi La Masia yang bergaji besar.

Melihat suksesnya negosiasi perpanjangan kontrak Messi, rasanya hasil serupa juga akan didapat atas mereka berempat. Ini sekaligus menjadi satu langkah pembenahan Laporta, untuk memperbaiki mismanajemen klub warisan era kepemimpinan Josep Maria Bartomeu.

Jika melihat bagaimana kebiasaan Barca, Real Madrid dan klub La Liga selama ini, tentunya ini menjadi satu anomali, karena La Liga Spanyol sejak lama dikenal sebagai salah satu liga dengan standar gaji tinggi, terutama di Real Madrid dan Barcelona.

Tapi, entah kebetulan atau bukan, standar gaji tinggi ini akhirnya dipaksa turun akibat imbas pandemi. Dengan adanya "salary cap" atau batasan anggaran gaji, rasanya harga transfer dan besaran gaji pemain akan jadi lebih masuk akal.

Aman dikata, transfer dengan harga lebih dari 200 juta euro, seperti saat Neymar bergabung ke PSG akan sulit terulang dalam waktu dekat. Di sisi lain, adanya "salary cap" juga akan membuat klub dan pemain akan sama-sama lebih rasional soal anggaran gaji.

Menariknya, di situasi rumit seperti inilah, aturan "Financial Fair Play" justru lebih dapat diandalkan, untuk mencegah klub bangkrut akibat besar pasak daripada tiang, sekaligus menata ulang standar gaji pemain secara lebih adil.

Menarik ditunggu, bagaimana perubahan standar gaji pemain di La Liga Spanyol setelah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun