Ini cukup melelahkan secara mental, karena banyak yang harus dihadapi sendirian. Jadi, daripada terus mencari lowongan kerja tapi ujungnya kena ghosting perusahaan, lebih baik lakukan yang bisa dilakukan.
Setidaknya, ada waktu untuk memulihkan diri, sambil terus bergerak. Pada saatnya nanti, kesempatan akan datang saat kita benar-benar sudah pulih dan siap.
Bekerja freelance memang bukan pilihan populer bagi kebanyakan orang, tapi ia jadi opsi menarik di tengah berbagai ketidakpastian seperti sekarang. Ada kesempatan untuk belajar hal baru sambil menambah relasi.
Jika bisa dimanfaatkan dengan baik, menjadi pekerja freelance bisa jadi kesempatan untuk mengembangkan diri, sekaligus persiapan menuju level selanjutnya. Kebetulan, sebelum merantau ke Jakarta, saya memilih bekerja freelance, karena berkali-kali terganjal keterbatasan fisik.
Bekerja freelance kadang memang sulit diprediksi, kadang seperti jet coaster, kadang seperti banjir. Tapi, semua ketidakpastian ini akan mendorong kita untuk lebih berani, sehingga tidak gagap saat situasi serupa datang.
Baik-buruknya sebuah pilihan, kadang tak berbanding lurus dengan gengsi. Tapi, situasi serba tak pasti selalu menuntut nyali ketimbang gengsi.
Nyali akan membuat kita lebih siap, sementara gengsi hanya akan membunuh perlahan, karena ia tak bisa membuat perut kenyang, apalagi membuat pikiran tenang.