Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Remontada ala Dinamo Zagreb

19 Maret 2021   15:51 Diperbarui: 19 Maret 2021   16:10 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi gol Mislav Orsic ke gawang Spurs (Tribunnews.com)

Ternyata, strategi ini malah jadi bumerang, karena Mislav Orsic berhasil mencetak dua gol, sekaligus memaksa laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Tekanan semakin hebat buat Spurs, karena klub yang mengorbitkan Davor Suker (legenda Timnas Kroasia, top skor Piala Dunia 1998) ini semakin bersemangat memburu gol ketiga.

Hasilnya, klub rival bebuyutan Hajduk Split ini sukses membalikkan keadaan, berkat gol ketiga Orsic, pemain yang sebelumnya sempat malang melintang di Liga Super Tiongkok dan Korea Selatan.

Hingga peluit panjang dibunyikan wasit, Dinamo Zagreb unggul 3-0, dan lolos ke babak perempat final, berkat keunggulan agregat 3-2. Ini menjadi prestasi tertinggi klub Kroasia, pada kompetisi antarklub Eropa di era modern.

Capaian ini sekaligus mempertegas reputasi mereka, bukan hanya sebagai klub spesialis pencetak bintang berkualitas, tapi sebagai tim yang punya potensi bisa bersaing di Eropa.

Seperti diketahui, Dinamo Zagreb dikenal sebagai tim yang cukup rajin mencetak pemain top. Mulai dari trio Zvonimir Boban-Davor Suker-Robert Prosinecki, sampai Luka Modric dan Mateo Kovacic. Mereka terbukti "berkualitas ekspor" dan mampu berprestasi, baik di klub maupun Timnas Kroasia.

Sebaliknya, kekalahan ini jelas terasa menyakitkan bagi Son Heung Min dkk, karena mereka harus ter-comeback secara dramatis. Tapi, terlepas dari masalah yang melingkupi area teknik mereka, performa tim pemenang 21 trofi Liga Kroasia ini memang layak diapresiasi, karena mereka mampu tetap kompak dalam situasi sulit, dan mencatat "Remontada" secara dramatis.

Jadi, bukan kejutan lagi jika mereka mampu melaju lebih jauh, bahkan menjadi juara Liga Europa, seperti Shakhtar Donetsk (Ukraina) pada musim 2008/2009, karena mereka punya mental bertanding tangguh, dalam situasi sulit sekalipun.

Mampukah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun