Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Pertimbangan

20 Februari 2021   07:29 Diperbarui: 20 Februari 2021   07:34 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (lovepik.com)

"Kamu memang menjalankan semua kewajiban, tapi aku ingin lebih. Kamu akan dipantau sampai awal bulan depan. Kalau masih kurang, mungkin kamu memang kurang cocok di sini."

Kata-kata itu datang dari mulut bos saat evaluasi, dan itu cukup jelas. Mungkin terdengar biasa, tapi aku merasakan, ini adalah satu hal yang harus mulai kupertimbangkan.

Aku tidak emosional, ini normal. Masalahnya, dengan semua kerumitan yang ada, aku jelas mati langkah. Usulan yang kubutuhkan sebagai motor penggerak masih tak jelas juntrungannya.

Padahal, itulah yang kubutuhkan untuk berpacu di dunia maya. Dunia yang sangat luas, dengan persaingan layaknya balap motor.

Bagaimana mungkin aku bisa ikut balap motor kalau motornya saja tak ada?

Lebih herannya lagi, aku masih dituntut untuk melakukan sesuatu yang "lebih" menurutnya, yang jelas-jelas diluar jangkauan.

Aku bukan tukang sulap yang bisa membuat semua viral, laris, dan tenar dalam sekejap. Pele di masa jayanya sekalipun tetap butuh suplai bola dan dukungan dari rekan setimnya untuk bisa cetak gol. Tapi, dia juga tetap butuh bek dan kiper, karena ia tak bisa melakukan segalanya sendirian, tanpa dukungan rekan setim.

Aku tak tahu, seberapa cepat "kecepatan" yang dia tuntut, seberapa besar dampak yang ia mau, tapi keadaan tampak sangat dia remehkan.

Dia memang terbiasa dengan posisi sebagai bos, dengan gelimang uang sejak bocah, semua bisa dibeli tanpa harus berhemat. Tapi, itu seperti membuatnya silau, karena semua jadi terlihat mudah.

Ketika berada di lingkungan yang pasif dengan kontrol penuhnya, aku serasa ada di ruang karantina. Ada bantuan, tapi ada juga ganjalan dengan berbagai alasan.

Dengan kata-kata setajam itu, aku perlu mempertimbangkan lagi semuanya. Apalagi, tak ada hitam di atas putih, tak ada yang kulanggar di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun