Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

No Werner, No Problem

14 Agustus 2020   09:09 Diperbarui: 14 Agustus 2020   10:10 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas adalah satu kesimpulan sederhana, dari kemenangan 2-1 RB Leipzig atas Atletico Madrid, di perempatfinal Liga Champions, Jumat (14/8, dinihari WIB). Kemenangan ini didapat, setelah gol-gol Dani Olmo dan Tyler Adams hanya mampu dibalas Atleti lewat penalti Joao Felix.

Seperti diketahui, RB Leipzig menjalani turnamen mini Liga Champions di Lisbon, tanpa diperkuat Timo Werner, pencetak gol andalan tim musim ini. Werner sendiri memutuskan untuk tidak lagi membela Si Banteng Merah, segera setelah transfernya seharga 47.5 juta pounds ke Chelsea diresmikan.

Situasi ini jelas kurang menguntungkan buat tim asuhan Julian Nagelsmann, karena Werner sedang dalam performa terbaik. Secara total, sang penyerang Timnas Jerman mampu mencetak total 34 gol dari 45 penampilan.

Tapi, situasi ini justru mampu dimanfaatkan Nagelsmann (33), untuk merancang taktik kejutan. Alih-alih menjadi kerugian, ketiadaan Werner justru menjadi sebuah keuntungan, karena taktik Nagelsmann terbukti berhasil.

Alhasil, pertandingan sengit tetap tersaji, dengan kedua tim saling serang sepanjang laga. Di sini, RB Leipzig keluar sebagai pemenang, setelah taktik kejutan Nagelsmann gagal diantisipasi Diego Simeone di kubu Atletico Madrid.

Di semifinal, sang wakil Bundesliga sudah ditunggu PSG. Sehari sebelumnya, Neymar dkk memastikan lolos ke semifinal, usai menang dramatis 2-1 atas Atalanta (Italia)

Selain menegaskan status Julian Nagelsmann sebagai seorang pelatih berbakat, hasil ini menjadi capaian bersejarah klub, karena untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, RB Leipzig mampu lolos ke babak semifinal Liga Champions. Hebatnya, mereka melakukan ini, dalam usia klub yang baru sebelas tahun.

Capaian ini menjadi spesial, karena klub milik perusahaan minuman energi Red Bull mampu meraihnya dengan pendekatan berbeda. Bukan dengan menggelontorkan dana besar seperti PSG atau Manchester City, tapi dengan berfokus pada pengembangan sistem pencarian pemain muda berbakat.

Alhasil, pelan tapi pasti, tim peringkat ketiga Bundesliga Jerman musim 2019/2020 ini mampu membangun tim solid, sambil memastikan neraca keuangan klub tetap sehat. Hal ini tak lepas dari keberadaan sosok berpengalaman dalam diri Ralf Ragnick di posisi direktur teknik klub.

Terbukti, saat pemain-pemain berbakat macam Naby Keita (Guinea) dan Timo Werner mampu dijual ke Liverpool dan Chelsea dengan harga mahal, mereka masih punya Dani Olmo (Spanyol) dan Hwang Hee-Chan (Korsel) yang siap menggantikan. 

Hwang Hee-Chan sendiri diboyong RB Leipzig bulan Juli lalu seharga 14 juta euro dari RB Salzburg (Austria), klub yang juga dimiliki Red Bull. Di Leipzig, Hwang Hee-Chan mengenakan nomor punggung 11, dan diplot sebagai pengganti Timo Werner. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun