Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

#DiRumahAja Belum Tentu Hemat

29 Maret 2020   16:51 Diperbarui: 29 Maret 2020   17:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
homeworkerhacks.com

Kebijakan "social distancing", yang diikuti dengan himbauan untuk beraktivitas di rumah oleh pemerintah, menyusul merebaknya pandemi COVID-19, membuat sebagian besar masyarakat Indonesia terpaksa harus berdiam sementara di rumah, sebagai bentuk isolasi mandiri. Tak heran, tagar #DiRumahAja belakangan menjadi viral di media sosial kita.

Sekilas, #DiRumahAja terlihat lebih hemat dan enak, karena tak ada pengeluaran untuk transportasi atau bensin. Otomatis, hanya uang makan saja yang tetap keluar, terlihat hemat, tapi, benarkah demikian?

Sebagai seorang anak kost di perantauan, saya kurang setuju dengan anggapan ini. Dalam kondisi normal, total pengeluaran transportasi memang bisa dihemat saat bekerja di rumah atau kost, tapi tidak sepenuhnya, karena kadang masih ada hal lain yang perlu biaya, misalnya pulsa, listrik, belanja kamper atau air minum, belum lagi jika ada keperluan tak terduga lainnya.

Jika situasi seperti sekarang tak diikuti dengan penyesuaian gaji, sebetulnya berhemat bukan perkara sulit, tapi berhubung ada penyesuaian gaji, maka berhemat menjadi satu perkara pelik, khususnya dalam situasi seperti ini. Maklum, di saat gaji terkena penyesuaian, biaya hidup tetap sama, apalagi dalam posisi saya yang saat ini hidup sendiri di Jakarta.

Di sisi lain, #DiRumahAja sambil berhemat semakin pelik, karena tetap ada pekerjaan yang harus dikerjakan seperti biasa. Alhasil, pikiran semakin bercabang. Memang, untuk saat ini tabungan masih ada, tapi berhubung situasi tak menentu ini belum jelas ujungnya, saya harus hati-hati. Jika terlalu boros, akan sangat berbahaya.

Selain biaya, bahaya lain yang mengintai dalam situasi seperti sekarang adalah rasa jenuh, dan kerinduan untuk bisa berinteraksi langsung dengan teman atau keluarga. Tak bisa dipungkiri, meski kemajuan teknologi telah menghasilkan sarana video call atau teleconference, interaksi "face to face" secara langsung, tetap menjadi satu kodrat dasar manusia, dalam posisinya sebagai makhluk sosial.

Tentunya, semua situasi di atas ada,
 dengan didasarkan pada asumsi bahwa tak ada "gangguan tak terduga" seperti mati listrik atau mati air. Kedua hal tersebut biasanya terjadi tanpa pemberitahuan, dan kadang tak bisa diprediksi berapa lama akan berlangsung. Padahal, tagihannya tak boleh terlambat dibayar, jika tak mau diputus. meski tarifnya cenderung naik dari waktu ke waktu.

Jadi, bisa dibilang, meski sekilas terlihat sederhana, #DiRumahAja sebetulnya menyajikan satu kerumitan tersendiri, karena ada banyak hal yang harus diperhatikan secara bersamaan. Ditambahk lagi, jika ada faktor-faktor lain, seperti penyesuaian gaji, mati listrik, atau yang lainnya.

Tentunya, kita berharap, pemerintah dan semua pihak terkait dapat segera memberi solusi, atau minimal menemukan jalan tengah terbaik untuk semua pihak, supaya segala ketidakmenentuan akibat pandemi COVID-19 belakangan ini minimal bisa menemukan titik terang. Semoga!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun