Bicara soal tim raksasa di liga-liga top Eropa, kebanyakan dari mereka tergolong "predictable", dalam hal meraih hasil positif, terutama di liga domestik. Karena, mereka umumnya punya materi pemain lebih baik dari tim-tim pada umumnya.
Tapi, entah kenapa, pada akhir pekan lalu, tim-tim raksasa tersebut kompak meraih hasil negatif. Ada yang bermain imbang, ada juga yang kalah, bahkan dengan skor telak.
Dari La Liga Spanyol, ada Barcelona dan duo Madrid (Real dan Atletico) yang sama-sama gagal meraih poin penuh. Bedanya, Barca mengalami kekalahan, sementara duo Madrid sama-sama bermain imbang atas lawan-lawannya.
Di kota Valencia, satu gol penalti Lionel Messi di babak pertama dibalas tunai Levante di babak kedua oleh gol-gol Campana, Borja Mayoral, dan Nemanja Radoja, sekaligus memastikan Barca tumbang akibat ter-comeback lawan. Kekalahan 1-3 ini menjadi kekalahan ketiga Barca, dalam empat kunjungan terakhir mereka ke markas Levante.
Sementara itu, duo Madrid sama-sama bermain imbang melawan dua klub asal kota Sevilla, yakni Real Betis dan Sevilla. Di Estadio Santiago Bernabeu, Real Madrid dipaksa bermain imbang tanpa gol melawan Real Betis.
Di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, Atletico Madrid dipaksa bermain imbang 1-1 melawan Sevilla, setelah gol Franco Vazquez mampu dibalas Alvaro Morata. Atleti bisa saja menang, andai eksekusi penalti Diego Costa di babak kedua tak gagal. Alhasil, Barca tetap belum terkudeta dari posisi puncak klasemen sementara La Liga.
Di Jerman, kejutan besar tercipta saat Bayern Munich, sang juara bertahan Bundesliga dipermalukan tuan rumah Eintracht Frankfurt. Tanpa ampun eks tim asuhan Niko Kovac menggasak FC Hollywood dengan skor telak 5-1.
Kekalahan ini kian terasa getir buat Robert Lewandowski dkk, karena Jerome Boateng dikartu merah wasit, saat laga baru berjalan sembilan menit. Inilah momen kunci yang membuat Frankfurt leluasa mengobrak-abrik pertahanan Die Roten sepanjang jalannya laga.
Hasil ini membuat Bayern tertahan di posisi keempat dengan nilai 18, tertinggal empat poin dari Borussia Monchengladbach (nilai 22), sang pemuncak klasemen sementara Bundesliga. Kabar terbaru, Kovac diberhentikan dari kursi pelatih Bayern.
Beralih ke Prancis, meski mendominasi jalannya pertandingan, tim bertabur bintang PSG secara mengejutkan takluk 1-2 di kandang tim papan bawah Dijon. Sempat unggul lebih dulu lewat gol Kylian Mbappe, Dijon sukses meng-comeback PSG, lewat gol Mounir Choular di penghujung babak pertama, dan Jhon Cadiz di awal babak kedua.
Kekalahan ini menjadi yang ketiga kalinya buat PSG musim ini di liga domestik. Meski begitu, mereka tetap duduk nyaman di puncak klasemen sementara Ligue 1 dengan nilai 27, unggul 7 poin atas Angers (nilai 20) di posisi kedua.
