Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Senam Jantung Bersama Liverpool

3 November 2019   10:18 Diperbarui: 3 November 2019   10:38 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas adalah kesimpulan sederhana dari performa Liverpool, saat menghadapi tuan rumah Aston Villa di Stadion Villa Park, Sabtu, (3/11). Laga ini merupakan pertandingan pekan ke 11 Liga Inggris musim 2019/2020.

Di atas kertas, banyak yang mengunggulkan Liverpool akan menang tanpa berkeringat terlalu banyak. Maklum, tim yang dihadapi adalah tim promosi, yang baru saja mengakhiri masa absen di kasta tertinggi. Kedua tim terakhir bersua tahun 2016. Kala itu The Anfield Gank menang 6-0 di kandang Aston Villa.

Tapi, prediksi tersebut nyatanya meleset. Meski mendominasi jalannya pertandingan, tim asuhan Juergen Klopp ini bak membentur dinding tebal. Formasi bertahan, plus strategi serangan balik cepat Aston Villa sukses meredam kecepatan Mohamed Salah dan kecerdikan Roberto Firmino.

Sebaliknya, meski lebih banyak bertahan, Villa sukses mencetak gol lewat aksi Mahmoud Trezeguet. Kompatriot Mohamed Salah di Timnas Mesir ini sukses menjebol gawang Alisson, setelah meneruskan umpan matang John McGinn di menit ke 21. Setelahnya, The Villans bertahan sangat rapat. Dengan harapan, keunggulan ini bisa dijaga sampa pertandingani selesai.

Agaknya, Aston Villa mencoba meniru strategi yang di pertandingan sebelumnya sukses diterapkan Manchester United di Old Trafford. Kala itu, Marcus Rashford dkk bermain imbang 1-1 versus Liverpool. Mereka hampir saja menang, andai Adam Lallana tak mencetak gol di menit akhir.

Disinilah Liverpool mengajak senam jantung Kopites. Dengan bermain agresif, Virgil Van Dijk dkk mampu membuat sejumlah peluang mencetak gol, termasuk gol Roberto Firmino yang dianulir wasit (dan VAR) karena dinilai offside.

Tak cukup sampai disitu, Juergen Klopp juga melakukan tiga pergantian pemain, dengan memasukkan Alex Oxlade-Chamberlain, Divock Origi, dan Naby Keita, menggantikan Mohamed Salah, Adam Lallana, dan Giorginio Wijnaldum. Tujuannya, demi menambah daya gedor tim, dan menyegarkan lini tengah.

Kebetulan, dalam laga ini, Klopp melakukan rotasi pemain, dengan mencadangkan Fabinho, sang jangkar lini tengah tim. Maklum, pemain jangkung asal Brasil ini sudah mengantongi empat kartu kuning. Jika sampai terkena kartu kuning sekali lagi, ia bisa absen di laga berikutnya. Padahal, setelah ini Liverpool akan bersua Manchester City, saingan terdekat di klasemen sementara.

Sayang, hingga menit ke 87, semua upaya Liverpool masih nihil hasil. Apa boleh buat, Kopites mulai tertunduk lemas, karena kekalahan sudah terlihat di depan mata.

Tak disangka, pada menit ke 88, sebuah umpan silang Sadio Mane berhasil disundul masuk oleh Andy Robertson. Gol ini membuat pertandingan kembali mendebarkan. Karena, Liverpool kian intens menyerang. Apalagi, pada saat hampir bersamaan, Manchester City menang 2-1 atas Southampton, meski sempat kebobolan lebih dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun