Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola

Roda Nasib Radja Nainggolan

28 Desember 2018   01:14 Diperbarui: 28 Desember 2018   01:23 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua tentu mengenal ungkapan, "hidup itu seperti putaran roda, kadang diatas kadang dibawah". Ungkapan ini merefleksikan siklus hidup manusia, yang selalu mengalami masa pasang surut atau naik turun, siapapun mereka, termasuk para pesepakbola.

Bagi para pesepakbola, ungkapan di atas merefleksikan siklus karir macam apa yang sudah pasti akan mereka jalani. Ada petualangan di klub lama yang harus berakhir, karena mereka menapak perjalanan karir selanjutnya di klub baru. Biasanya, kepindahan ke klub baru akan penuh dengan rasa optimis. Mengingat, si pemain ini datang, dengan membawa catatan rekam jejak performa cukup baik di klub lamanya.

Situasi ini kebetulan terjadi di Inter Milan, saat mereka mendatangkan Radja Nainggolan (30) dari AS Roma, di bursa transfer musim panas 2018 lalu. Kala itu, La Beneamata berani membayar ongkos transfer sebesar 24 juta euro, dengan menyertakan Davide Santon (bek) dan Nicolo Zainolo (gelandang) sebagai bagian dari paket transfer Nainggolan.

Meski sudah berusia kepala tiga, wajar jika Inter naksir berat dengan Nainggolan. Karena, grafik performa eks pemain timnas Belgia berdarah Batak ini cukup stabil bersama Tim Serigala Ibukota. Kebetulan, Nainggolan sendiri memang menjadi salah satu target belanja Inter, yang direkomendasikan oleh Luciano Spalletti, pelatih Inter yang sebelumnya juga pernah mengasuh Nainggolan di AS Roma. Diharapkan, kehadiran Nainggolan mampu membuat lini tengah Inter lebih solid dan kreatif.

Awalnya, semua terlihat sesuai harapan. Daya jelajah dan determinasi tinggi Nainggolan mampu membuat lini tengah Inter menjadi lebih hidup. Bahkan, pemain asal Belgia ini mampu mencetak total tiga gol dari dari 15 penampilan. Sebuah performa yang cukup baik untuk ukuran pemain penjelajah sepertinya. Apalagi, ia sempat beberapa kali absen karena cedera. Agaknya, musim pertama Si Ninja di Giuseppe Meazza akan berjalan baik-baik saja.

Tapi, memasuki pertengahan musim, peruntungan Nainggolan justru memburuk. Diawali dengan tersingkirnya Inter di fase grup Liga Champions, Nainggolan lalu harus rela mendapati dirinya jadi pesakitan akibat masalah indisipliner. Kegemarannya berpesta di klub malam, dan sering terlambat datang ke sesi latihan membuatnya harus ditepikan sementara dari tim, dan mendapat denda sebesar 100 ribu euro (sekitar Rp 1,5 miliar).

Apa boleh buat, ia hanya menjadi penonton, saat Inter menang dramatis atas Napoli, Kamis, (27/12, dinihari WIB). Dalam laga bertajuk "grande partita" ini, Inter menang 1-0, berkat gol tunggal Lautaro Martinez di masa injury time. Hasil ini membuat Inter (posisi 3, nilai 36) mengamankan posisi tiga klasemen sementara Liga Serie A Italia sekaligus memangkas jarak dengan Napoli (nilai 41) di posisi kedua.

Di satu sisi, langkah tegas Inter kepada Nainggolan ini sebenarnya sudah tepat. Karena, tujuannya memang untuk mendisiplinkan si pemain. Harapannya, Nainggolan bisa segera "bertobat" dan siap tampil kembali di lapangan hijau dalam waktu dekat.

Tapi, di sisi lain, tindakan tegas Inter kepada Nainggolan ini juga berisiko. Karena, jika Nainggolan tak kunjung "bertobat", ia bisa menjadi duri dalam daging buat tim. Lebih jauh lagi, jika situasi justru memburuk, Nainggolan bisa menjadi salah satu pembelian terburuk Inter Milan musim ini. Padahal, ia datang ke Inter dengan membawa harapan besar bagi Interisti.

Praktis, Nainggolan kini berada di persimpangan jalan. Jika ia mau segera "bertobat", maka ada secercah harapan, untuk membuat musim pertamanya di Inter minimal tak berakhir dengan mimpi buruk. Tapi, jika ternyata ia masih saja bandel, bukan tak mungkin ini akan menjadi titik awal kejatuhan karirnya. Andai saja ini yang terjadi, bukan hal mengejutkan kalau suatu saat Nainggolan akan terdampar di liga antah berantah lebih cepat dari seharusnya.

Jadi, jalan mana yang akan kau pilih, Lae?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun