Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Garuda Nusantara, Menuju Piala Asia U-19

15 September 2018   14:06 Diperbarui: 15 September 2018   14:26 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Oktober mendatang, timnas Indonesia U-19 akan bertanding di turnamen Piala Asia U-19. Dalam turnamen yang digelar mulai tanggal 18 Oktober ini, Indonesia menjadi tuan rumah, dan berada di Grup A. Mereka akan bertemu dengan Uni Emirat Arab, Qatar serta Cina Taipei (Taiwan) di fase grup.

Jelang dimulainya Piala Asia U-19, tim asuhan Indra Sjafri ini melakukan sejumlah persiapan, mulai dari mengadakan program pemusatan latihan, beruji coba dengan beberapa klub Liga Indonesia, sampai mempersiapkan turnamen ujicoba antarnegara.

Untuk persiapan yang disebut terakhir, Tim Garuda Nusantara akan bertanding dalam turnamen segitiga bertajuk PSSI U-19 Cup, yang akan dihelat pada tanggal 21-25 September mendatang, di Stadion Pakansari. Dalam turnamen ini, timnas U-19 akan berhadapan dengan Thailand (23 September) dan Tiongkok (25 September). Setelahnya, Timnas U-19 akan beruji coba dengan Arab Saudi, pada tanggal 9 Oktober mendatang.

Jika melihat kualitas lawan yang akan dihadapi, ini menggambarkan secara nyata, seberapa serius persiapan Timnas U-19. Jelas, mereka tak ingin sebatas numpang lewat di Piala Asia U-19. Apalagi, turnamen ini dimainkan di Tanah Air, dan PSSI memasang target prestasi tinggi, yakni lolos ke babak semifinal, yang sekaligus akan membawa Garuda Nusantara tampil di Piala Dunia U-20 edisi 2019, yang akan dihelat di Polandia.

Tapi, jelang Piala Asia U-19, ada satu teka-teki yang muncul, terkait ketersediaan Egy Maulana Vikri di Timnas U-19. Teka-teki ini muncul, karena belum ada titik temu antara PSSI dan Lechia Gdansk (Polandia), klub Egy saat ini, terkait apakah Egy bisa dilepas klubnya atau tidak. Lechia sendiri tak wajib melepas Egy, karena Piala Asia U-19 tak masuk dalam kalender FIFA. Dalam statuta FIFA sendiri disebutkan, klub hanya diwajibkan untuk melepas pemainnya ke tim nasional, jika tim nasional tersebut bermain dalam pertandingan atau turnamen yang masuk dalam kalender FIFA.

Di satu sisi, mayoritas publik sepak bola nasional pasti berharap, pemain kidal ini bisa bergabung dengan Timnas U-19. Karena, dengan kemampuan individu yang dimilikinya, Egy bisa menambah kekuatan lini serang Timnas U-19. Otomatis, peluang Timnas U-19 mencetak prestasi akan lebih terbuka.

Tapi, di sisi lain, situasi Egy saat ini menimbulkan dilema, terutama dalam konteks "player development". Dilema ini muncul, karena meski kehadiran Egy bisa menambah kekuatan Timnas U-19, jika Egy tetap dipaksakan untuk pulang saat ini, perkembangannya di Lechia Gdansk akan terhambat, seperti yang sebelumnya terjadi di Piala AFF U-18 beberapa waktu lalu.

Memang, meski masih belum bermain di Liga Ekstraklasa Polandia, Egy sedang mengalami progres perkembangan yang cukup baik. Setelah tampil cukup baik di Tim Reserve (U-23) Lechia Gdansk, belakangan nama Egy mulai dimasukkan ke dalam daftar pemain cadangan Lechia. Bahkan, ia juga sempat tampil selama satu jam, saat Lechia Gdansk beruji coba dengan Karpaty Lviv (klub Liga Primer Ukraina) belum lama ini.

Tapi, jika melihat tahapan yang harus dilaluinya, Egy saat ini masih perlu bekerja keras di Lechia. Karena, ia masih belum pernah tampil sebagai pemain pengganti di tim utama Lechia. Tahapan ini penting, karena akan menjadi batu loncatan menuju tahap berikutnya: tampil reguler di tim utama.

Bagi pemain muda seperti Egy, melalui tiap tahapan ini adalah sebuah keharusan. Apalagi, Egy sempat menjalani awalan lambat di Polandia, akibat absen di fase persiapan pramusim Lechia, karena dirinya sempat dipanggil pulang membela Timnas U-19. Jadi, supaya perkembangannya di Lechia tak terhambat lagi, Egy perlu direlakan PSSI untuk saat ini. Kita tentu tak ingin Egy menjadi Syamsir Alam atau Arthur Irawan berikutnya; layu sebelum berkembang, dan redup di usia matang pesepakbola.

Sebagai gantinya, Timnas U-19 bisa mulai coba memaksimalkan pemain macam Todd Rivaldo Ferre (Persipura Jayapura), dan Witan Sulaiman (Diklat Ragunan), yang sebenarnya punya kemampuan tak kalah bagus dengan Egy. Tentunya, kemampuan mereka bisa makin berkembang, jika Indra Sjafri berani memberi mereka kesempatan bermain lebih banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun