Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Indonesia, Andai Luis Milla Batal Bertahan

10 September 2018   22:37 Diperbarui: 10 September 2018   22:59 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul di atas adalah satu dari dua kemungkinan yang bisa saja terjadi, terkait masa depan Luis Milla di timnas Indonesia. Kemungkinan lainnya tentu saja adalah Milla akan bertahan, dengan menyepakati tawaran perpanjangan kontrak selama setahun dari PSSI. Inilah kemungkinan favorit, yang menjadi harapan mayoritas pecinta sepak bola nasional.

Tapi, tanpa bermaksud untuk "negative thinking", bukan berarti kemungkinan sebaliknya tak akan terjadi. Malah, kemungkinan terburuk ini harus segera diantisipasi. Jika ternyata memang ini yang terjadi, ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran, agar kejadian serupa tak terulang di masa depan.

Kemungkinan terburuk, terkait masa depan Luis Milla di Tim Garuda, sebenarnya tak lepas dari situasi kontrak Milla saat ini. Seperti diketahui, eks pemain Barcelona dan Real Madrid ini sedang berstatus bebas kontrak, karena kontraknya di timnas Indonesia berakhir usai Asian Games 2018.

Dari segi posisi tawar, dengan status bebas, posisi Milla saat ini lebih tinggi dari PSSI. Ia bebas menjalin kontak dengan tim manapun, yang memang ingin memakai jasanya, termasuk timnas Spanyol U-21, yang belakangan santer dikabarkan ingin kembali mempekerjakannya. Selain itu, Milla bebas untuk memutuskan menerima atau menolak tawaran yang datang, termasuk dari PSSI. Jadi, ia akan menimbang setiap tawaran yang datang, dan akan memutuskan saat ada tawaran terbaik.

Dari sinilah, kita bisa melihat bersama, PSSI sudah salah langkah, karena mereka baru bergerak saat kontrak Milla sudah habis. Gawatnya, posisi tawar PSSI makin tak menguntungkan, karena mereka disebut-sebut sudah menunggak gaji Luis Milla selama 3 bulan senilai Rp 6,9 miliar. Jika ini benar, Ini jelas menjadi nilai minus PSSI di mata Milla.

Jika akhirnya Milla batal bertahan, maka ini bukan kesalahan Milla, tapi ini adalah potret ketidakbecusan PSSI dalam menetapkan proyeksi prestasi timnas secara objektif dan terencana. Padahal, ini adalah tugas utama PSSI selaku induk organisasi sepak bola nasional. Karena, sehebat apapun seorang pelatih, jika proyeksi prestasi yang ditetapkan asal jadi, ia akan terlihat seperti seorang pelatih kelas amatir.

Dari kacamata sepak bola profesional, ini adalah satu hal yang sangat normal. Karena, seorang pelatih dipilih dan dipekerjakan dalam sebuah tim, hanya jika dirinya dianggap sesuai dengan kebutuhan dan proyeksi yang ditetapkan. Tentunya, kebutuhan dan proyeksi ini harus jelas di segala aspek, entah durasi kerjanya, target prestasinya, dan materi pemain yang ada.

Bagi seorang pelatih, kejelasan ini penting, karena ini akan menjadi rambu-rambu utama, terkait apa saja yang harus dikerjakan, dan apakah ini realistis atau tidak. Karena, jika kualitas sumber daya yang ada tak sesuai dengan target prestasi yang dibidik, itu tak ubahnya menangkap angin dengan tangan kosong.

Jika Milla batal bertahan di timnas Indonesia, seharusnya ini bisa menjadi pelajaran berharga buat PSSI, untuk mulai menerapkan profesionalitas dalam budaya kerja mereka. Karena, budaya bongkar pasang tim dengan orientasi jangka pendek adalah budaya sepak bola amatir, yang hanya akan membuat progres sepak bola nasional jalan di tempat, bahkan makin tertinggal dengan negara lain. Alhasil, siapapun pelatihnya, hasilnya akan sama saja.

Karena, kualitas asli pemain kita belum kapabel untuk dibebani target prestasi jangka pendek. Level kita masih jauh dibawah tim macam Brasil, Jerman atau Prancis, yang biasa dibebani target prestasi tinggi di tiap turnamen yang diikuti. Untuk level Asia saja, kita mulai tertinggal dari Vietnam, yang di Asian Games 2018 lalu sukses menembus babak semifinal. 

Jadi, untuk saat ini, kita perlu bersabar, dengan membiarkan timnas berkembang secara alamiah, dengan pelatih yang berani melibatkan pemain muda seperti Milla. Tentunya, kita semua berharap, Milla akan bertahan. Tapi, kita juga harus siap, andai kenyataan berkata lain.

Menarik ditunggu, bagaimana akhir teka-teki masa depan Luis Milla di Tim Garuda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun