Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Inilah Akhir Sebuah Era

11 Juli 2018   01:06 Diperbarui: 12 Juli 2018   00:17 2597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Standard.co.uk

Selama kurang lebih sedekade terakhir, pecinta sepak bola dunia rutin disuguhi berbagai berita, terkait kiprah dua pemain superstar, yakni Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Performa ciamik keduanya di lapangan, juga membuat mereka selalu dibandingkan. Segala hal tentang Ronaldo dan Messi, selalu bisa menarik perhatian.

Kedua pemain bintang ini, juga kerap membuat rekor personal dan prestasi yang mengesankan bersama tim masing-masing, terutama di level klub. Maka, wajar saja jika mereka dianggap sebagai salah satu pemain terbaik dunia saat ini.

Perbandingan antar kedua superstar ini makin menjadi-jadi, setelah Ronaldo pindah ke Real Madrid tahun 2009. Sejak saat itu, duel adu tajam antara Ronaldo dan Messi, selalu menjadi salah satu menu bahasan wajib di laga El Clasico, dengan Ronaldo sebagai ikon Real Madrid, dan Messi sebagai gacoan Barcelona. Kebintangan mereka, juga mampu menjadi bumbu penambah keseruan duel El Clasico, dan mendongkrak popularitas La Liga di level global.

Persaingan keduanya juga selalu bisa memantik perdebatan, antara Madridista dan Barcelonista. Karena, mereka sama-sama sudah meraih berbagai penghargaan dan trofi juara di klub masing-masing. 

Bersama klubnya, mereka sama-sama sudah meraih semua trofi yang bisa diraih. Secara personal, mereka juga selalu menjadi kandidat rutin top skor La Liga dan Liga Champions. Dari sisi penghargaan personal, mereka sama-sama pernah menjadi El Pichichi (top skor La Liga), meraih Sepatu Emas Eropa, dan meraih 5 trofi Ballon d'Or.

Berkat performa ciamik mereka, tak heran jika Ronaldo dan Messi selalu saja dibandingkan para penggemarnya. Padahal, mereka punya gaya main berbeda: Ronaldo cenderung bertipikal pemain nomor punggung 9, sementara Messi bertipe pemain nomor punggung 10. Meski begitu, perbandingan antar kedua superstar ini selalu saja ada, dan tak jarang bisa memicu terjadinya laga El Clasico di kalangan suporter, baik di dunia nyata, maupun di dunia maya.

Tapi, seperti halnya matahari, yang harus istirahat di kala senja, rivalitas Ronaldo dan Messi pun juga punya titik akhir. Titik akhir itu terjadi pada Selasa, (10/7), saat Real Madrid merilis pengumuman resmi penjualan Ronaldo ke Juventus (Italia), dengan harga total 105 juta euro. Di Juventus, Ronaldo mendapat gaji 30 juta euro per musim, dan dikontrak selama empat tahun. Dengan demikian, Ronaldo resmi menjadi pemain termahal di Liga Italia.

Kepergian Ronaldo, menjadi penanda berakhirnya satu era rivalitas pemain bintang tergaduh di sepak bola modern. Ini juga menjadi satu kehilangan buat La Liga, tapi menjadi durian runtuh buat Serie-A. Karena, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir, Liga Italia punya pemain bintang, dengan popularitas dan nilai jual global, yang bisa dijadikan momentum Liga Italia merintis jalan untuk kembali bangkit setelah cukup lama terpuruk.

Terlepas dari kegaduhan yang rutin menyertainya, rivalitas Ronaldo dan Messi terbukti mampu memberi warna tersendiri dalam sepak bola era kekinian. Tapi, mulai musim depan, rivalitas itu tak akan ada lagi. 

Maka, sebagai salam perpisahan, kita layak untuk mengucapkan terima kasih kepada Ronaldo, atas apa yang sudah ia tampilkan di Real Madrid. Karena, ia sudah membuat El Clasico begitu berwarna.

Terima kasih Ronaldo, selamat datang di Liga Italia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun