Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

"Minggu Tenang" ala Liverpool

19 Mei 2018   09:25 Diperbarui: 19 Mei 2018   09:39 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: espanol.liverpoolfc.com

Di dunia pendidikan, kita mengenal adanya istilah "minggu tenang", atau periode menjelang ujian akhir semester. Biasanya, "minggu tenang" ini menjadi masa persiapan terakhir menuju periode ujian. Persiapan ini dilakukan siswa atau mahasiswa secara mandiri. Mengingat, di minggu tenang, tak ada aktivitas belajar-mengajar di sekolah atau kampus seperti di hari biasa.

Selain di dunia pendidikan, ternyata istilah "minggu tenang" juga berlaku di dunia sepak bola. Adalah klub Liverpool (Inggris) yang memberlakukan periode minggu tenang di pekan ini, atas inisiatif pelatih Juergen Klopp.

Pada Rabu, (16/5) lalu, skuad Liverpool melakukan program pemusatan latihan selama empat hari di Marbella, sebuah kota di pantai selatan Spanyol, yang terletak di Region Andalusia. Program ini dilakukan Klopp, sebagai langkah persiapan jelang final Liga Champions melawan Real Madrid pekan depan, sambil mengisi jeda waktu antarlaga yang cukup panjang. Seperti diketahui, Si Merah terakhir kali bertanding akhir pekan lalu, saat menghajar Brighton 4-0, di pekan penutup liga Inggris.

Dari segi tim, langkah Klopp ini tergolong efektif. Panjangnya jeda pertandingan Si Merah, menjadikan seluruh pemain dapat terlibat. Dari sinilah, pemahaman taktik dan kekompakan tim dapat diperkuat. Otomatis, performa tim akan meningkat. Situasi semacam ini, tak mungkin terjadi, saat periode jeda internasional datang. Karena, saat jeda internasional, sebagian pemain, akan bertanding bersama timnas masing-masing, begitu juga saat periode sibuk di kompetisi.

Program pemusatan latihan di Marbella, menjadi program pemusatan latihan ketiga, yang pernah dilakukan Klopp selama berkiprah sebagai pelatih. Sebelumnya, program pemusatan latihan di Spanyol (tepatnya di La Manga, Murcia) pernah dilakukan Klopp, saat menangani Dortmund di musim 2014/2015 dan Liverpool di musim 2016/2017.

Di Dortmund, program ini dilakukan Klopp, saat masa jeda musim dingin Bundesliga, karena jebloknya performa Dortmund, yang saat itu terdampar di papan bawah klasemen Bundesliga. Hasilnya, Dortmund mampu tampil baik di sisa musim, dan finis di peringkat 6 besar. Tak hanya itu, di ajang Piala Jerman, Dortmund mampu mencapai final. Sebuah capaian positif, untuk tim yang sempat terpuruk.

Di Liverpool, program pemusatan latihan kembali dilakukan Klopp di La Manga, saat masa jeda internasional, di bulan Februari 2017. Saat itu, performa Si Merah sempat menurun, dan tersingkir di ajang piala domestik (Piala Liga dan Piala FA). Program ini berbuah manis di akhir musim, seiring Liverpool sukses lolos ke Liga Champions musim 2017/2018, setelah finis di posisi 4 klasemen akhir liga Inggris musim 2016/2017.

Keberhasilan dua program ini, seolah menegaskan sebuah adagium ala Klopp berikut ini: "no Spain no gain" (tidak ke Spanyol berarti tidak berhasil). Agaknya, dua cerita sukses inilah, yang kali ini sedang coba direplikasi Klopp.

Mampukah program Klopp di Marbella memberi efek positif buat Liverpool?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun