Mohon tunggu...
Yose Revela
Yose Revela Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance

YNWA. Wonosobo, 14 Juli 1992 yoserevela@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jesus Navas "Homecoming"

2 Agustus 2017   13:52 Diperbarui: 3 Agustus 2017   07:20 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sepak bola, banyak pemain yang sering berpindah-pindah klub sepanjang kariernya. Tapi, tidak semuanya kembali ke klub tempat mereka memulai karier sepak bolanya, untuk menutup karier bermain mereka. Salah satu contoh terkini, dari pemain yang memutuskan "homecoming", alias pulang kampung ke klub pertamanya, adalah Jesus Navas, pemain sayap asal Spanyol.

Navas adalah pemain asal Sevilla (Spanyol), yang mengawali karir profesionalnya di Sevilla FC, klub La Liga Spanyol, pada musim 2003/2004. Pemain lulusan akademi Sevilla ini, menjalani debutnya sebagai pemain pengganti, saat Sevilla menghadapi Espanyol, pada 23 November 2003. Dalam laga itu, Espanyol menang 1-0. Tapi, pada musim debutnya ini, Navas masih belum menjadi pemain tetap. Ia kerap diperbantukan ke tim B Sevilla, agar kemampuannya makin terasah.

Navas baru dipromosikan secara permanen ke tim utama Sevilla, pada musim 2004/2005. Sejak itu, posisinya di tim utama Sevilla tak tergoyahkan. Kecepatan, kemampuan dribel, dan umpan silangnya yang akurat, membuatnya selalu menjadi pemain andalan tim di sektor sayap. Bersama pemain berkualitas macam Dani Alves, Seydou Keita, dan Frederic Kanoute, Navas turut membantu Los Palanganas meraih 2 trofi Piala UEFA, 1 gelar Copa del Rey, 1 Piala Super Spanyol, dan 1 Piala Super Eropa. Kelima gelar ini diraihnya pada tahun 2006 dan 2007.

Performa bagusnya di Sevilla, berhasil menarik minat klub-klub raksasa Eropa. Tapi, tak seperti Dani Alves dan Keita, yang hengkang ke Barcelona pada tahun 2008. Navas tetap bertahan di Sevilla, karena ia punya masalah psikologis berupa "homesick" (tak bisa jauh dari kampung halaman dalam waktu lama). Masalah ini, baru bisa diatasinya, pada tahun 2013, saat bergabung dengan klub Inggris, yakni Manchester City, yang menebusnya dengan ongkos 14,7 juta pounds. Sebelum hengkang ke Eastland, Navas sempat meraih gelar Copa del Rey 2010 bersama Sevilla. Bersama Sevilla, Navas mencetak total 34 gol dari 394 laga.

Di City, Navas yang dikontrak selama 4 tahun, mampu menjadi pemain inti klub. Musim debutnya di Inggris begitu berkesan. Karena, ia sukses meraih gelar EPL, dan Piala Liga Inggris. Menariknya, pada musim ketiganya di City (2015/2016), Navas sempat menghadapi Sevilla di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan. Dalam laga ini, The Citizens menang 3-1, dengan Navas mencetak sebuah assist. Di akhir musim, Navas meraih satu gelar lagi, yakni Piala Liga Inggris. Selain itu, ia turut mengantar The Citizens lolos ke semifinal Liga Champions untuk pertama kali dalam sejarah klub.

Musim keempatnya di City (2016/2017), ditandai dengan pergantian pelatih, dari Manuel Pellegrini, ke Pep Guardiola. Di bawah arahan Pep, Navas berganti peran, dari yang awalnya gelandang sayap, menjadi bek sayap. Tapi, di akhir musim, kontraknya tak diperpanjang. Ia pun dilepas klub, bersama dengan pemain senior lain macam Pablo Zabaleta, Aleksandar Kolarov, dan Willy Caballero. Kebijakan ini, merupakan bagian dari program peremajaan tim, yang dicanangkan Pep di City. Total, Navas tampil 183 kali dan mencetak 8 gol di City.

Setelah sempat dikaitkan dengan AS Roma (Italia), dan Galatasaray (Turki), akhirnya, pada Selasa (1/8) lalu, Navas memutuskan mudik ke Sevilla, dengan ikatan kontrak 4 tahun. Melihat usianya, yang tahun ini menginjak 32 tahun, boleh jadi Sevilla akan menjadi klub terakhirnya. Pilihan ini cukup rasional, karena ia sudah menjalani karir yang cukup sukses di level klub, plus meraih gelar juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012 bersama timnas Spanyol. Setidaknya, ia dapat menjalani masa senja karir sepak bolanya di kompetisi level tertinggi, bersama klub kampung halaman, yang sudah berjasa membesarkan namanya.

Sejauh-jauhnya burung merpati terbang, tentu akan kembali ke kandang juga. Begitulah ungkapan yang kiranya pas, untuk menggambarkan karir sepak bola Jesus Navas. Ia membuktikan, pepatah "home sweet home", bukan sekadar pepatah kosong belaka.

Selamat datang kembali, Navas!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun