Mohon tunggu...
Yosh Widyawan
Yosh Widyawan Mohon Tunggu... Guru - 🇮🇩

☕ Sekedar penikmat rasa, kata dan makna📝

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Deras

3 Desember 2020   13:47 Diperbarui: 3 Desember 2020   13:51 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: www.pixabay.com

Menatap hujan seakan mengucur tiada batas

Menggelegar bak auman si buas lapar

Dingin hingga menusuk tulang rusuk

Lamunan cemasku liar mengganas

Pedih itu nampak semakin meluas

Mengintai yang was-was, pun yang merasa bebas

Sempat terbayang diam terlindas, lari terhempas

Tak penting lagi nyali, tapi kendali diri

Ada asa, deras ini suburkan kesejukan

Sekian lama kering kerongkongan dalam kemarau kekhawatiran

Dahaga terpuaskan, meski arah tak dapat dipegang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun