Mohon tunggu...
Yosh Widyawan
Yosh Widyawan Mohon Tunggu... Guru - 🇮🇩

☕ Sekedar penikmat rasa, kata dan makna📝

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

5 Hal yang Harus Kamu Perhatikan Sebelum Berolahraga

2 Juli 2020   14:58 Diperbarui: 2 Juli 2020   17:38 2072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi olahraga (Sumber: www.pixabay.com)

Olahraga jelas memberi banyak manfaat bagi tubuh kita. Paling tidak, dengan berolahraga, tubuh menjadi lebih bugar.

Terlebih di masa-masa pandemi Covid 19 ini, olahraga dapat membantu meningkatkan imun pada tubuh. Maka tidaklah mengherankan, jika banyak orang kini mulai berolahraga, yang salah satunya kegiatan bersepeda kian marak.

Berbagai macam bentuk kegiatan olahraga bisa dilakukan di masa pandemi. Yang pasti, harus bisa dilakukan sendiri sesuai protokol kesehatan dan tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Ada pengalaman tidak mengenakan, bahkan bisa dibilang membahayakan ketika berolahraga. Pernah, setelah sekian lama tidak olahraga badminton, tetiba ikut bermain yang akhirnya di tengah permainan nafas tersengal-sengal, berkunang-kunang dan nyaris pingsan.

Lebih lagi, beberapa hari kemudian dengar kabar dari Istri, ada dua temannya yang kehilangan suami, meninggal setelah olahraga badminton. Dalam hal ini, tidak ada yang salah dengan badminton, tapi proses berolahraga yang keliru itu mungkin bisa membahayakan nyawa.

Memang perlu berhati-hati dalam berolahraga, setelah pengalaman itu saya berusaha memperhatikan kondiri fisik dulu sebelum mulai berolahraga. Tetap bermain aman, akhirnya saya dapat nyaman berolahraga, seperti: futsal, angkat beban, lari, bersepeda, yoga, an lain sebagainya.

Berolahraga perlu memperhatikan kesiapan diri dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, agar dapat meminimalisir risiko. Ada 5  hal yang bisa saya simpulkan untuk diperhatikan sebelum kita berolahraga, yaitu:

Pertama, perlu selalu mengingat apa sebenarnya tujuan kita berolahraga. Jangan sampai direpotkan dengan terlalu banyak bergaya, dan akhirnya jadi terkesan narsis. 

Terlalu memperhatikan aksesoris yang dipakai atau penampilan misalnya, sehingga kurang mendapat manfaat dari berolahraga. Kesempatan berolahraga dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk benar-benar mengolah raga kita.

Kedua, penting sekali memahami memahami kemampuan fisik kita sendiri. Jangan sampai kita membabi buta, melahap semua bentuk olahraga dan memaksakan diri di luar kemampuan kita.

Jadi ingat dulu, sewaktu masih kuliah, berolahraga bersama teman di tempat fitness. Dia baru pertama kali mencoba angkat beban, langsung memilih beban yang berat, atau tidak dimulai bertahap dari yang beban ringan terlebih dulu. Akhirnya setelah pulang berolahraga, otot terasa kaku dan nyeri, bahkan mengangkat barang ringan saja merasa kesulitan.

Lain lagi, ada teman yang seorang tentara punya kebiasaan olahraga yang berat tingkatannya. Contohnya, ketika dia mengalami flu atau demam, justru berolahraga lari atau voli di bawah terik matahari pada siang hari. Flu atau demam pun lenyap, karena berolahraga.

Dua contoh di atas, menunjukkan bahwa faktor kebiasaan juga menjadi faktor penentu kemampuan fisik seseorang. Jika orang awam yang tidak terbiasa berada di bawah terik matahari, meniru apa yang dilakukan tentara seperti contoh di atas, malah bisa pingsan dan membahayakan.

Terkait kemampuan fisik ini, juga penting memperhatikan adanya riwayat penyakit tertentu yang mungkin berbahaya jika melakukan kegiatan olahraga tertentu. Misalnya ada riwayat sakit jantung, asma, tekanan darah tinggi dll, agar lebih berhati-hati.

"Penting perhatikan kondisi tubuh. Jika merasa kelelahan atau tidak nyaman pada tubuh, segera berhentilah berolahraga, jangan dipaksakan!"

Ketiga, berolahraga perlu rutinitas agar terbiasa dan ada peningkatan kemampuan. Akan berbahaya, jika sekian lama tidak berolah raga atau bahkan belum pernah berolahraga, tetiba berolahraga berat.

Tahapan-tahapan penting dalam berolahraga, penting dilakukan untuk kesiapan fisik. Seperti, pemanasan yang cukup, latihan inti yang tetap berhati-hati dan sampai pada pendinginan untuk melepaskan ketegangan otot-otot.

Keempat, makanan dan minuman juga perlu diperhatikan untuk energi saat berolahraga dan pemulihan setelah berolahraga. Dalam olahraga khusus dengan tujuan pembentukan otot misalnya, perlu makanan dan minuman yang lebih banyak mengandung protein.

Hal yang seringkali dibutuhkan saat berolahraga, yaitu cukup minum air putih. Ada banyak kasus orang pingsan saat berolahraga, seringkali disebabkan kurangnya cairan yang akibatkan dehidrasi.

Kelima, berolahragalah dengan hati yang gembira. Lakukanlah kegiatan olahraga yang benar-benar disukai, agar lebih bisa menikmati. Sedikit bergaya dengan aksesoris seperti jersey yang tidak berlebihan atau bisa juga sambil menikmati musik, bisa semakin menambah semangat berolahraga.

Jangan sampai berolahraga dengan terpaksa, misalnya hanya karena sekedar ikut-ikutan atau memaksakan diri demi diet tertentu. Berolahraga juga perlu berlatih, perlu menjalani suatu proses dengan tahapan-tahapan yang dilalui.

Jadikan olahraga kita berkesan, dan memunculkan semangat untuk berolahraga kembali. Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.

Salam sehat, salam olahraga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun