Mohon tunggu...
yoseph ericson
yoseph ericson Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah guru Bahasa Inggris. Selain belajar Bahasa saya juga suka dan tertarik dengan dunia sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengatasi Situasi Pembelajaran yang Monoton dalam Kelas Menggunakan Video Pembelajaran dari Youtube

6 Desember 2022   18:35 Diperbarui: 6 Desember 2022   18:46 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama saya Yoseph Andri Ericson, saya adalah guru Bahasa Inggris pada SMKS Pelayaran Yappen Rays Maumere. "Jales Veva Jaya Mahe, Dilaut Kita Jaya Didarat Kita Sejahtera", salam satu jangkar. Itulah semboyan yang selalu kami gaungkan sebagai pemicu semangat konsistensi kami dalam mengabdikan diri baik sebagai pendidik maupun taruna pelajar yang menjadi identitas sekolah berbasis pelayaran. SMKS Pelayaran Yappen Rays Maumere adalah salah satu sekolah vokasi berbasis kemaritiman yang berada di Nusa Bunga Flores khususnya di Tanah Sikka – Kota Maumere. 

Sebagai Sekolah Menengah Kejuruan Sewasta Pelayaran pertama yang berdiri di tanah NTT dengan mengantongi pengalaman masa berlayar yang cukup mempuni dalam rangka mencerdaskan anak bangsa yang handal khususnya dibidang pelayaran, SMKS Pelayaran Yappen Rays Maumere telah menelurkan begitu banyak alumni yang telah mengabdikan diri sebagai pelaut handal yang tersebar seluruh diperairan Indonesia bahkan tidak sedikit pula yang mampu menaklukkan ganasnya gelombang perairan dunia.  

Dengan ditunjuknya SMKS Pelayaran Yappen Rays Maumere oleh DIRJEN Vokasi sebagai SMK Pusat Keunggulan pada tahun 2022 ini, mewajibkan sekolah ini harus berbenah dan berada selangkah lebih maju mengusung semangat Kurikulum Merdeka. SMKS Pelayaran Yappen Rays Maumere dengan semangat dan yakin menjalankan Kurikulum Merdeka pada Fase-E dan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada kebutuhan taruna didik serta melaksanakan pembelajaran berbasis diskusi kelompok dengan mengimplementasikan Informasi dan Teknologi yang bermuara pada kemampuan taruna didik dalam menyelesaikan masalah dan menciptakan produk atau karya. 

Dengan kemajuan teknologi dan tuntutan zaman maka guru diminta untuk mampu menjawab semua kebutuhan taruna didik dan menganalisis kekurangan baik dari taruna didik maupun kekurangan dari guru serta mencari jalan keluar untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut disemua jenis mata pelajaran.

Bahasa Inggris adalah salah satu mata pelajaran yang ada pada muatan kurikulum SMKS Pelayaran Yappen Rays. Selain belajar bagaimana menggunakan Bahasa Inggris dengan baik, sebagai sekolah berbasis Kemaritiman, guru juga diharapkan dapat mengintegrasikan materi ajar Bahasa Inggris baik secara general maupun sesuai kebutuhan kejuruan taruna didik yang menjadi bagian dari English for Specific Purposes atau bahasa Inggris Untuk Tujuan Khusus di bidang kemaritiman (Inggris maritim). Dalam pelaksanaan pembelajaran dan penerapan materi bahasa Inggris dalam kelas ada begitu banyak kelebihan dan kekurangan yang ditemui dari sisi guru, materi ajar, SARPRAS dan juga peserta didik.

Pada tulisan ini penulis mengambil salah satu contoh analisa masalah yang terjadi pada kelas X Nautika Kapal Niaga yang telah dikaji berdasarkan hasil analisis pengalaman pribadi dan wawancara rekan sejawat sehingga penulis berfokus pada masalah yang berkaitan dengan Situasi Monoton Dalam Kegiatan Belajar Dikelas. Harapannya adalah dengan menganalisis masalah tersebut dan mencari penyebab serta jalan keluarnya, maka situasi monoton ini dapat diatasi dan berubah menjadi situasi kelas yang bahagia dan menyenangkan serta senantiasa menimbulkan semangat untuk belajar bagi taruna didik. 

Berdasarkan penggalian informasi baik dari literasi maupun informasi wawancara teman sejawat dapat disimpulkan bahwasanya hal yang memicuh terciptanya situasi monoton dalam kelas dapat bersumber dari guru, taruna didik dan media belajar. Ketiga hal ini saling berkaitan satu sama lain. Namun fokus analisa bermuara pada penemuan akar masalah yang sebenarnya bersumber dari guru, yaitu guru kurang memahami tentang bagaimana mengemas sebuah materi ajar yang bagus dan menarik untuk dipelajari oleh taruna didik terlebih model pembelajaran yang menarik serta teknologi menarik didalam kelas yang memicu taruna didik tidak aktif belajar dalam kelas. 

Efeknya adalah taruna menjadi pasif dalam kelas, ditambah lagi dengan kemampuan awal taruna dalam hal ilmu Bahasa Inggris pun masih belum baik dilevel SMK, semakin memperkuat timbulnya situasi kelas yang monoton atau membosankan. Untuk itu perlu dicari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Penulis juga merasa perlu untuk membagi pengalaman belajar ini kepada segenap tenaga seprofesi dimanapun berada baik sesama guru Bahasa Inggris atau bidang studi lain sebagai bahan referensi dalam mengatasi masalah serupa disertai dengan jalan keluarnya agar dampak positifnya dapat dirasakan bersama. 

Dalam menentukan upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan penentuan masalah dan akar penyebab masalah maka perlu dilakukan langkah kongkrit dalam memperbaiki mutu belajar. Sekalipun Tidak semuda membalikkan telapak tangan namun usaha, niat, kerja keras serta doa yang terus dipanjatkan dapat menjadi pelecut semangat yang baik untuk perubahan. 

Terlebih lagi di Era Digital seperti sekarang ini, hampir semua lapisan masyarakat dan berbagai aspek kehidupan selalu lekat dan erat dengan yang namanya teknologi. Seperti halnya dalam kegiatan pembelajaran dalam kelas tantangan terbesar guru adalah memahami teknologi bukan sebatas kebutuhan urusan bisnis dan lain sebagainya tapi lebih dari pada itu harus mampu berpikir kritis dan kreatif agar mampu mengawinkan kemajuan teknologi dengan aktivitas pembelajaran didalam kelas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun