Nah ini, seru. Penggemar Xpander, Pengguna Xpander (harus dipisah ya antara penggemar dan pengguna,hehehe), pengguna Vario, Scoopy, Beat dan Mio ramai-ramai mem-bully Avanza-Xenia 2019. Yang paling ramai ya di Instagram.
Di kolom komentar instagram, banyak yang kecewa dengan perubahan desain yang minimalis dan dianggap memaksakan. Dengan respon yang negatif ini, apa Toyota-Daihatsu gak khawatir dengan Xpander yang terus meroket?
Meskipun penjualan Avanza tahun 2018 masih unggul dibanding Xpander, namun perlu diwaspadai bahwa sejak ada Xpander, angka penjualan Avanza sudah melorot tajam dibanding tahun 2017.
Berdasarkan data wholesales  dari Gaikindo, tahun 2017 Avanza laris di angka 116.311 unit. Sedangkan di tahun 2018, dari Januari -- November, hanya diangka 75.493 unit. Padahal, Xpander sudah mengejar di angka 71.219 unit.
Angka penjualan bulan Desember belum masuk Gaikindo, sepertinya meskipun ditambahkan, tetap tidak akan melampaui angka 2017. Penjualan Xenia sudah tertinggal jauh oleh Xpander.
Satu lagi yang harus diantisipasi produsen Avanza-Xenia adalah hasil kerjasama Mitsubishi dan Nissan yang merupakan tindak lanjut dari aliansi global Renault-Nissan-Mitsubishi. Mereka sedang (atau sudah) mengembangkan Xpander, yang nantinya akan dijual oleh Nissan. Rumornya, Xpander akan menjadi basis pengembangan MPV Nissan, yaitu Grand Livina. Lantas, mengapa Avanza-Xenia Cuma gitu aja?
Sekian, salam otomotif!