Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Kecelakaan Akibat Kabur dari Razia Polisi

13 September 2018   17:26 Diperbarui: 13 September 2018   17:32 2760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kecelakaan AKibat Kabur Dari Razia Polisi | gambar: tempo.co

Rabu (12/09) pagi kemarin, sekitar pukul 7, saya berangkat ke kampus. Seperti biasanya, perkiraan durasi perjalanan ke kampus membutuhkan waktu 15-20 menit. Namun, ternyata hari ini tak seperti biasa, agak berbeda. Mestinya, saya bisa tepat waktu memulai kelas praktik pukul 7.30, namun pagi tadi harus terlambat 15an menit. Saya pun meminta maaf kepada mahasiswa atas keterlambatan ini.

Kecelakaan Beruntun Akibat Menghindari Razia

Keterlambatan ini berawal saat di perjalanan mendekati persimpangan Jalan Padjajaran -- UPN Veteran (Simpang Seturan). Ternyata, sekitar 100 meter sebelum Traffic Light, ada beberapa polisi yang berjaga di tepian jalur khusus sepeda motor. Sebuah pemandangan yang jarang tampak di daerah tersebut.

Sepertinya sebagian masyarakat ada yang parno dengan keberadaan beberapa polisi di jalan raya. Terutama yang tidak memiliki kelengkapan berkendara, entah itu tanpa SIM atau surat-surat kendaraan. Mungkin, Mereka langsung deg-degan, gemetaran dan berusaha lari dari kenyataan saat melihat polisi "bergerombol" di jalan hadapan mereka.

Yaaa, wajar Mereka takut, karena tak memiliki cukup syarat untuk mengemudikan kendaraannya secara legal. Yang tak wajar adalah, upaya untuk kabur dari razia. Inilah yang tadi menghambat perjalanan ngampus saya. Banyak sepeda motor terlibat kecelakaan beruntun, karena berusaha kabur dari razia, dengan cara langsung belok kiri untuk menepi.

Diduga, karena tak memiliki surat-surat yang lengkap saat melihat polisi, Mereka langsung belok kiri tanpa melihat lalu lintas di belakang. Akhirnya, pengendara tersebut langsung di tabrak sepeda motor dari arah belakang, tanpa ampun.

Di depan saya, ada 2 titik kecelakaan. Titik pertama yang cukup fatal, korbannya terpental. Beruntung, mobil berjenis MPV yang melaju tepat di belakangnya, berhasil berhenti secara mendadak. Jika tidak, entah bagaimana nasib korban.

Ternyata, mobil yang berhenti mendadak untuk "menyelamatkan" korban di depannya itu, menimbulkan tabrakan beruntun di arah belakang. Sekitar 5-7 sepeda motor saling menyerempet karena berusaha untuk tidak menabrak mobil. Beruntung, saya punya jarak aman dengan Mereka. Itulah pentingnya menjaga jarak aman antar-kendaraan, seperti yang telah saya tuliskan dulu di artikel yang berjudul "Saat Berkendara, Perhatikan Jarak Aman Antar-Kendaraan".

Dari arah depan, tampak polisi berlarian mendekat lokasi kecelakaan, berusaha untuk membantu. Nah lho, yang "ditakuti" justru sigap membantu korban kecelakaan. Juga untuk mengatur lalu lintas yang sempat macet.

Teryataaaa, keberadaan Polisi di jalan tadi bukan untuk razia seperti pada umumnya. Mereka hanya menghentikan sepeda motor yang tidak menyalakan lampu utama. Sekali lagi, hanya untuk memeriksa lampu utama sepeda motor. Artinya, kalaupun pengendara tidak memiliki SIM atau tidak membawa surat kendaraan, aman saja lewat, asalkan lampu utamanya menyala. Tapi karena terlanjur takut kena razia karena tidak lengkap dan akhirnya panik, lalu ceroboh mengambil keputusan untuk lari dari razia polisi.

Jangan Mengorbankan Diri dan Pengendara Lain, Hadapi Saja Razia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun