Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Merasakan Kemewahan, Kenyamanan dan Keamanan Berkendara All New Mazda 6 Elite

5 Agustus 2018   11:54 Diperbarui: 8 Agustus 2018   17:46 1822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama All New Mazda 6 Sedan | foto: yosepefendi

Lapisan Kursi All New Mazda 6 Elite | foto: yosepefendi
Lapisan Kursi All New Mazda 6 Elite | foto: yosepefendi
Keamanan Berkendara

Tak perlu meragunkan fitur kemanan generasi terbaru Mazda 6 ini. Fitur Antilock Brake System (ABS), Airbag, Stability Control, parking sensors, Hill Launch Assist (HLA) dan kawan-kawan sudah pasti ditanamkan pada sedan mewah ini. Saat test drive, saya menjajal fitur HLA di tanjakan buatan. Fitur tersebut sangat responsif dan presisi. Ketika menanjak dan melepas pedal gas, mobil tidak akan langsung mundur, meskipun saya tidak langsung menginjak rem.

Fitur kemanan lainnya yang sangat menarik adalah Smart City Brake Suport (SCBS) yang berfungsi sebagai pengereman otomatis. Rem tersebut berguna untuk menghindari tabrakan saat berkendara pada kecepata 4 -- 30 km/jam. Fitur ini penting untuk pengendara yang kerap ceroboh main hape sambil nyetir. Yak, Main Hape sambil nyetir! Mazda tau kecerobohanmu, tapi bukan berarti boleh nyetir sambil main hape, eh main hape sambil nyetir.

Satu lagi yang sangat menarik, yaitu tampilan Active Driving Display (ADD) yang muncul di kaca depan pengemudi. Fitur tersebut membuat kaca depan seolah-olah seperti layar yang menampilkan data dan gambar digital, yang sebenarnya adalah pantulan dari dashboard. Fitur ADD ini menampilkan data status kendaraan misalnya kecepatan, keamanan dan informasi kondisi jalan. Sayangnya waktu test drive, saya lupa mendokumentasikan tampilan tersebut. Lupa karena terlalu nyaman di dalam kabin, kemanan terjamin, bikin lupa yang lain.

Mazda 6, Memberi Pengalaman Berkendara Yang Berbeda

Test Drive All New Mazda 6 Elite | foto: yosepefendi
Test Drive All New Mazda 6 Elite | foto: yosepefendi

Jangan hanya mengamati kemewahan tampilan dan fitur All New Mazda 6, nikmatilah. Rasakan bedanya. Ketika menghidupkan mesin SkyActive-G 2.5 yang menjadi dapur pacu All New Mazda 6 ini, suaranya halus, bahkan tak merasakan getaran. Padalah kompresi mesinnya tinggi lho, 13:1, rasio kompresi yang Mazda banget. Yaaa itulah kehebatan konsep mesin SkyActive.

Test drive | | foto: yosepefendi
Test drive | | foto: yosepefendi
Saat saya memindahkan tuas transmisi otomatis dari P ke D dan menjalankan kendaraan, perpindahannya terasa halus. Saat ngegas, pergeseran percepatannya pun tetap halus. Masalah yang tak jarang dirasakan pada transmisi otomatis adalah perpindahan percepatan yang begitu terasa, ada hentakan, bahkan ada yang hentakannya galak. Namun itu tidak terjadi di Mazda 6 ini, sangat smooth. Sepertinya inilah hasil "sari pati" penggabungan transmisi Dual Clutch, CVT dan AT konvensional. Yang selanjutnya menghasilkan selisih kecil antar tingkatan percepatan. Inilah yang disebut SkyActive Drive.


Sebagaimana sedan pada umumnya, Mazda 6 ini memang memiliki body yang relatif panjang dengan wheelbase 2.830 mm. Panjang wheelbase tersebut berbanding lurus dengan turning radius, artinya wheelbase panjang akan menghasilkan turning radius yang besar. Kecuali, dilakukan modifikasi ekstrim di sektor kemudi dan suspensi, namun itu bisa beresiko fatal. Kembali ke turning radius. Meskipun wheelbase relatif panjang dan turning radiuas-nya 5,6 meter, namun Mazda 6 yang saya coba masih tetap nyaman untuk manuver berbalik arah di U-turn yang di-setting panitia test drive GIIAS 2018.

Lho, dari awal kok bagus semua opininya terkait All New Mazda 6? Emang mobil ini 100% sempurna tanpa minus? Ada. Saya merasakan ada getaran yang agak berlebihan saat melalui polisi tidur yang kecil dan relatif tajam. Efek bouncing-nya terasa. Ada 3 kemungkinan penyebabnya, bisa setting suspensinya yang keras, bobot kendaraan kurang ideal atau polisi tidurnya yang tidak sesuai standar (puncak dengan sudut cenderung lancip). Yaaa, tau sendiri bagaimana kondisi dan bentuk polisi tidur yang banyak bertebaran di jalan, banyak yang tidak standar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun