Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perilaku Bersih, Senyum Mbah Petrus dan Cita-cita Poros Maritim Dunia

9 Oktober 2016   21:48 Diperbarui: 9 Oktober 2016   22:05 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mewujudkan lingkungan bersih dan sikap ramah murah senyum (sumber gambar: baliinspirasi.com ; wisatajogja.com ; maritim.go.id ; okezone.com)

Pertama, Perlu kampanye yang lebih luas dan menggunakan berbagai media. Meskipun kampanye melalui media internet sudah cukup bagus, namun masih banyak masyarakat yang belum bisa dan belum biasa mengakses internet. Sehingga dibutuhkan media kampanye yang lain, seperti Televisi dan radio yang mampu diakses seluruh masyarakat, hingga kawasan pesisir. Selain itu, perlu banyak media spanduk GBS yang di kawasan strategis, yang memungkinkan dibaca banyak orang.

Kedua, Kemenko Kemaritiman bekerjasama dengan Kementerian lain. Gerakan Budaya Bersih dan Senyum adalah gerakan membangun sikap manusia secara umum. Untuk itu, Kemenko Kemaritiman bisa mensinergikan gerakan ini dengan program di kementerian lain yang relevan, seperti Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Selanjutnya Kemenko PMK akan mengkoordinasikan program tersebut pada kementerian-kementerian dibawah naungannya.

Selain itu, Kementerian Luar Negeri adalah mitra strategis Kemenko kemaritimian untuk program GBS. Kementerian Luar Negeri bisa turut mengkampanyekan GBS di kedutaan besar RI di berbagai negara, untuk kemudian disampaikan pada seluruh masyarakat Indonesia yang tingga di sana (diaspora). Selain bermanfaat untuk pribadi diaspora, gerakan ini akan meningkatkan citra positif Indonesia di mana dunia. Para diaspora Indonesia menjadi “Duta Budaya Bersih dan Senyum” di negara yang ditinggalinya.

Ketiga, GBS harus berkelanjutan. Gerakan Budaya Bersih dan Senyum adalah bagian dari upaya menumbuhkan karakter. Hal itu tidak bisa dilakukan dengan singkat, butuh proses dan kebiasaan yang lama. Untuk itu, GBS ini harus terus dikampanyekan, menjadi program jangka panjang Kemenko Kemaritiman dan kementerian terkait lainnya.

Sekian, semoga tulisan ini bermanfaat.

Mari jaga kebersihan lingkungan sekitar, jaga kesehatan seluruh anggota keluarga dan tetap murah senyum, seperti Mbah Petrus :)

Facebook I Twiter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun