Mohon tunggu...
Yosep Efendi
Yosep Efendi Mohon Tunggu... Dosen - Penikmat Otomotif

Selalu berusaha menjadi murid yang "baik" [@yosepefendi1] [www.otonasional.com]

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Jangan Asal Latah Menjajal Pertamax Turbo!

16 Agustus 2016   13:40 Diperbarui: 4 April 2017   18:31 122645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertamax Turbo dan Lamborghini (sumber gambar: otomotif.kompas.com)

Kamis (11/8/2016) lalu, di ajang GIIAS 2016, Pertamina resmi meluncurkan produk teranyarnya, yaitu Pertamax Turbo. Bisa dibilang, Pertamax Turbo adalah bensin terbaik untuk pasar Indonesia. Walaupun Pertamina juga punya Pertamax Racing RON 100, tetapi harganya kurang bersahabat dengan pasar Indonesia dan memang untuk kalangan khusus, seperti dunia balap.

Dengan nilai Research Octane Number (RON) 98, Pertamax Turbo “hanya” dibandrol dengan harga Rp. 8.700, sama dengan Pertamax Plus RON 95. Kabarnya, Pertamax Turbo hadir memang untuk menggantikan Pertamax Plus. Sebab, selisih RON antara Pertamax 92 dan Pertamax Plus 95, tidak signifikan. Dibutuhkan bensin dengan RON yang lebih tinggi dan spesifikasi lebih baik, maka hadirlah Pertamax Turbo.

Pertamax Turbo, dari namanya “Turbo” saja sudah keren. Ditambah lagi nilai RON-nya tinggi yaitu 98. Harganya juga relatif terjangkau, sama dengan Pertamax Plus, Rp 8.700. Apalagi, bahan bakar khusus produksi Kilang Balongan ini menggunakan Lamborghini sebagai icon, terkait kerjasama event balap. Ini bisa membujuk masyarakat untuk menggunakan Pertamax Turbo, dengan jargon “Pakai Pertamax Turbo, serasa naik Lambohehehe. :D

Memang, bukan tidak mungkin Pertamax Turbo akan diserbu pecinta otomotif, baik pengguna mobil maupun sepeda motor. Kualitas terbaik dan harga terjangkau adalah alasan kuat untuk mengkonsumsinya. Sebelum ikut-ikutan menyerbu SPBU penyedia Pertamax Turbo dan “merasakan naik” Lambo, pahami dulu karakteristik dan spesifikasi kendaraan Anda.

Hubungan Rasio Kompresi Mesin dan RON Bensin

Dilihat dari nilai oktan Pertamax Turbo, yaitu 98, maka bahan bakar ini hanya cocok untuk kendaraan dengan rasio kompresi dan suhu tinggi. Terkait hubungan antara oktan (RON) bensin dan rasio kompresi mesin, dahulu saya pernah menjabarkannya pada artikel: Terkait Konsumsi Premium: Masyarakat Butuh Edukasi dan Kampanye Ilmiah dan Pengendara Mobil Mewah, Tatapan Sinis dan Rendahnya Pemahaman Teknologi

Rasio kompresi mesin erat hubungannya dengan suhu. Contoh aplikasi sederhana hubungan antara kompresi dan suhu udara adalah pada pompa sederhana (mekanik) yang biasa untuk mengisi angin ban sepeda. Saat menggunakan pompa tersebut, lama kelamaan tabung pompa akan terasa hangat/panas. Akibat dari udara yang terkompresi. Begitulah yang terjadi pada ruang mesin (silinder mesin). Piston bergerak naik turun untuk memampatkan udara (campuran udara dan bahan bakar) dan meningkatkan suhunya. Agar campuran bahan bakar dan udara terbakar dengan baik dan menghasilkan power.

Selain berhubungan dengan suhu, rasio kompresi mesin berhubungan dengan nilain oktan (RON) bensin, untuk proses pembakaran. Hubungan antara RON dan rasio kompresi mesin merupakan hubungan linear. Artinya, semakin tinggi rasio kompresi mesin maka dibutuhkan bahan bakar dengan RON tinggi. Begitu sebaliknya, jika rasio kompresi rendah, cukup menggunakan bahan bakar dengan RON rendah.

Hubungan Linear Antara Rasio Kompresi dan Octane (RON) (Sumber: http://garage.grumpysperformance.com/)
Hubungan Linear Antara Rasio Kompresi dan Octane (RON) (Sumber: http://garage.grumpysperformance.com/)
Grafik di atas menginformasikan bahwa jika mesin dengan rasio kompresi tinggi menggunakan bahan bakar dengan RON rendah, berdampak buruk terhadap mesin dan performanya. Sebaliknya, jika kendaraan dengan kompresi mesin yang rendah menggunakan bensin RON tinggi, yang terjadi adalah "pemborosan". Pemborosan karena bahan bakar tidak terbakar optimal, tenaga minimal dan polusi maksimal. 

Bahan bakar dengan RON rendah lebih mudah menguap dan terbakar daripada RON tinggi. Mesin dengan rasio kompresi rendah, lebih baik menggunakan bensin dengan RON rendah. Jika memaksakan menggunakan bensin RON tinggi, maka saat proses pembakaran, bahan bakar tersebut tidak terbakar dengan baik dan berakibat pada rendahnya tenaga yang dihasilkan (lost power). Dampak lain adalah tingginya polutan yang dihasilkan oleh gas buang kendaraan. Sebaliknya, jika rasio kompresi mesin tinggi menggunakan bahan bakar dengan RON rendah, maka bahan bakar dalam ruang mesin akan terbakar sebelum waktunya (Pre-Ignition). Dampaknya, selain tenaga yang dihasilkan tidak maksimal dan emisi gas buangnya tinggi, juga dapat merusak komponen utama mesin.

Sebelum “Latah” Menggunakan Pertamax Turbo, Ketahui Spesifikasi Kendaraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun