Medio tahun 2008-2012 aku bekerja pada sebuah lembaga kemanusian sebuah bank syariah di indonesia, saat itu bertugas di kecamatan pedalaman Nisam dan Nisam Antara yang termasuk dalam wilayah kabupaten Aceh Utara. Tugas sehari-hari adalah sebagai pembimbing/tutor anak yatim komflik maupun yatim normal serta di biayai oleh Raja Abdulllah dari Arab Saudi beserta pangeran-pangeran kerajaan di timur tengah.
Ketika hendak ke Kecamatan Nisam dan Nisam Antara jikalau via kota Lhokseumawe tentunya melewati kecamatan Buloh Blang Ara sekitar 30 kilometer ke arah barat lhokseum. Pada suatu hari ketika waktu Ashar tiba saya berhenti di sebuah  persimpangan jalan, di tengah-tengah persawahan yang luas, kala itu rumah-rumah masih jarang disana hanya berderet beberapa kios saja.
Ketika selesai shalat saya melihat seonggok  prasasti yang tertempel di halaman masjid lalu menghampiri dan membacanya, tertulis sebuah nama "ADNAN GANTO". timbul rasa penasaran saya saat itu, siapakah orangnya nama yang tertulis di prasasti tersebut. Di dalam masjid juga terdapat foto dan dan masjid itu di resmikan oleh Irwandi Yusuf kala itu.
Setelah kejadian itu, saya mencoba mencari tahu tentang beliau di google dan bertanya pada orang-orang di kecamatan yang terkenal dengan buah-buahan dan air yang jernih dari mata air pengunungan karena langsung berbatasan dengan kabupaten Bener Meriah.
Benar saja dari beberapa sumber informasi yang saya dapatkan, bahwasanya beliau adalah salah seorang putra aceh yang hebat di jakarta dan terkenal dengan kedermawanannya untuk masyarakat kampung tanah kelahirannya Desa Pulau Rayeuk.  Salah satu Diantaranya  adalah dengan mendirikan masjid sebagai kebutuhan ummat.
Juga menyembelih qurban untuk masyarakat yang ada di daerahnya, bahkan beliau menjadi penasehat ekonomi di tujuh kementerian pertahanan RI tak pernah tergantikan,bersamaan dengan itu juga menjabat sebagai komisaris Bank Morgan Swiss, bahkan berubahnya status Bank BPD Konvensional ke BPD Syariah atau Bank Aceh juga turut andil dari tangan dingin dan buah pikiran beliau yang alumni Harvad University Amerika Serikat.
Beberapa hari yang lalu orang yang terkenal dermawan dan cerdas tersebut telah pergi untuk selama-lamanya, beliau sudah menghadap Sang Khaliq, meninggalkan pesan dari hasil buah pikiran  nyata untuk anak bangsa, suatu pesan yang luarbiasa yang dapat di petik dari beliau bahwasanya tiada yang tidak mungkin di dunia ini walaupun terlahir dari pedalaman yang jauh dari hiruk pikuk dunia. satunya lagi, pasti beliau seorang yang sangat disiplin dalam keilmuan makanya ilmu yang ada pada beliau diperhitungkan oleh dunia.
Di saat  ilmu itu ada tidak juga menyurutkan rasa sosial untuk masyarakat di kampung, ilmu itu telah membuatnya lebih punyai rasa peka yang nyata untuk jiwa kemanusian, selamat jalan guru, walaupun saya belum pernah bertemu dengan mu tapi literasi-literasi yang saya dapatkan dari orang-orang di tanah kelahiranmu, dan juga pemberitaan di media-media telah mampu membuat saya kagum terhadap mu.
saya hanya ingin di Aceh akan muncul dan lahir  orang-orang seperti mu, berbuat dan berbuat dan karyanya di pandang nyata sampai kapanpun juga, selamat Jalan Pak Chik Adnan Ganto, ternyata Allah lebih sayang pada mu.
(YSF)Â
