Mohon tunggu...
M Yusuf Is
M Yusuf Is Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sosialisator Penggerak Literasi Nasional 2022

Menulis itu ibarat makanan yang terserap dalam tubuh dan menjadi energi yang dahsyat dalam bertindak, Jangan ragu-ragu untuk memberikan yang terbaik. __Tulisan mempunyai hak cipta__ Contact : 085362197826 FB : Muhammad Yusuf Ismail Ar-Rasyidi Tweeter : @ismayusuf Email : Ismailyusuf8@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teror Hoaks, "Makan Telor Ayam Mama" Tengah Malam Tembus Perkampungan

13 April 2020   15:35 Diperbarui: 13 April 2020   15:27 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Berbicara Hoaks yang beredar di tengah-tengah masyarakat seakan tidak habis-habisnya. Kali ini menimpa orang awam, terutama ibu-ibu di kampung yang panik di landa musibah. Berita tentang kaum ibu bangun tengah malam untuk masak telor agar terhindar dari  virus Corona sempat di muat oleh portal online lokal. 

Di pagi hari itu juga saya turun ke desa lain dalam rangka kerja di desa tersebut secara tak sengaja  saya mendapat kabar serupa heboh. Persis sama dengan kabar beredar di kecamatan yang berbeda. 

Tidak ketinggalan pula saat pergi ke laut berjumpa dengan para nelayan saat membeli ikan, kabar yang sama juga berhembus hingga menjadi sebuah lelucon dalam percakapan sesama mereka. 

Setelah saya telusuri bahwasanya beredar melalui sebuah video di akun YouTube, seorang anak kecil berbicara "mama makan telor" kalau di perhatikan dengan seksama video tersebut adalah editan murahan yang di sebar oleh orang yang tak bertanggung jawab. 

Wahai pengguna media sosial berbijaklah dalam menggunakan media.  Tidak semua kita paham tentang apa yang beredar di dunia maya tersebut. Bahkan ada orang-orang tua yang tidak mengerti  dengan semua itu, tentang editan dan lain-lain sebagainya. 

Jangan mengambil kesempatan diatas penderitaan orang lain, semoga tuhan mengampuni dosa jejak di digital yang kalian mainkan. 

(YSF) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun